Percaya diri dan kepemimpinan adalah dua hal yang saling terkait. Kedua hal ini harus ditumbuhkan pada generasi-generasi penerus bangsa sejak dini. Karenanya setiap sekolah memiliki program pelatihan tentang kepemimpinan dan percaya diri, seperti halnya kegiatan yang diselenggarakan oleh SMP 161 Jakarta dan Rumah Perubahan, pada tanggal 20-21 Januari 2012.
Awalnya mereka diberikan materi mengenai cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Materi yang diberikan oleh Wahyu Indriyo dari Rumah Perubahan tersebut meningkatkan percaya diri mereka untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar, sehingga kemudian secara perlahan menumbuhkan jiwa kepemimpinan mereka. Sekitar 50 siswa yang mengikuti pelatihan tersebut juga menerima pelatihan membuat proposal kegiatan. Para siswa sangat antusias mengikuti pelatihan penulisan proposal yang diajarkan oleh Amanda Setiorini dari Rumah Perubahan. Salah satunya adalah Echa. Menurut Echa, pelatihan tersebut sangat membantu dan dapat dipraktekkan secara langsung, misalnya membuat proposal untuk kegiatan pentas seni.
Malam harinya, selain untuk melepas lelah dan bersantai, panitia Rumah Perubahan mengadakan acara api unggun di lapangan hijau, halaman belakang Rumah Perubahan. Seperti tidak kenal lelah, beberapa anak pria sempat bermain ‘gebuk bantal’ sebelum tidur, padahal mereka tahu bahwa esok paginya mereka harus siap ber-outbound ria. Kegiatan yang bertujuan untuk mempraktekkan rasa percaya diri dan kepemimpinan yang telah diberikan ini ‘memaksa’ para siswa untuk nyebur di kolam lumpur penuh ikan lele. Mereka dibuat berkelompok dan harus berlomba menangkap ikan lele sebanyak-banyaknya dengan mata tertutup.
Setelah berkotor-kotor mereka pun makan dan bersiap pulang. Bersiap kembali menuntut ilmu di sekolah dengan percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin. Rumah Perubahan berharap, dengan kegiatan seperti ini akan tumbuh generasi muda dengan pribadi yang percaya diri dan jiwa kepempimpinan tangguh, karena generasi inilah yang akan membuat perubahan untuk bangsa.