‘Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China’, demikian peribahasa yang menyiratkan bahwa kita tak boleh surut langkah dalam belajar. Kalimat ini jualah yang menginspirasi SMA Al Kausar di Sukabumi untuk mengunjungi Rumah Perubahan di Jatimurni, Bekasi, demi mendapatkan ilmu mengenai kemandirian, sosial entrepreneur, dan inovasi.
Perjalanan yang cukup jauh ditempuh dengan menggunakan bus sekolah, dan cuaca mendung disertai rintik gerimis menyambut teman-teman Al Kausar di Rumah Perubahan. Bersama Alfatih Timur (pendiri kitabisa.co.id) dan Ahmad Zaky (pendiri bukalapak.com), sebanyak 51 siswa/i sangat bersemangat mempelajari berbagai hal baru dalam dunia kewirausahaan.
Kewirausahaan memang menjadi salah satu fokus pembelajaran mereka kali ini. Tidak hanya belajar teori, teman-teman Al Kausar juga diajak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan integrated farming yang dilakukan Rumah Perubahan, yaitu membuat tempe embun. Siswa-siswi SMA ini dengan riang ikut memisahkan, mencuci, hingga terjun langsung dalam proses peragian. Selanjutnya, dengan tempe yang telah diproses beberapa hari sebelumnya, mereka turut memasukkan ke dalam kemasan. “Seru, tidak membosankan, dapat langsung melihat cara kerjanya, dan memuaskan,” ucap Syarif, sesaat setelah membuat tempe. Hasil kerja keras membuat tempe pun terbayar ketika setiap murid mendapatkan tempe untuk mereka bawa pulang.
Dalam kegiatan ini setiap murid sengaja diajak untuk terlibat lebih dalam. Tujuannya adalah agar mereka dapat lebih merasakan manfaat dari kegiatan tersebut dan mampu menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Apalagi belajar di lingkungan Rumah Perubahan yang masih sejuk dan asri. Proses belajar pun akan dengan mudah dicerna oleh murid-murid Al kausar. “Wonderful Place,” puji Vira untuk Rumah Perubahan.
Rumah Perubahan