Tenda-tenda putih layaknya Yurt yang biasa dipakai oleh orang-orang Mongol dalam pengembaraan tampak memadati halaman depan kampus IPB Baranangsiang pada akhir pekan. Pemandangan tak lazim tersebut menjadi penanda dari acara besar yang bertajuk Bogor Organic Fair 2 & Festival Herbal Indonesia (BOF 2 & FHI) yang berlangsung pada 9-10 Juni 2012.
Acara ini diselenggarakan oleh Aliansi Organis Indonesia (AOI) dan didukung oleh Pemerintah Kota Bogor, IPB, dan Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI) yang diketuai Prof Rhenald Kasali PhD. Tujuan utama dari BOF 2 & FHI ini antara lain untuk mensosialisasikan gaya hidup organik mengingat manfaatnya yang baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani.
\”Melalui perhelatan akbar yang merupakan rangkaian kegiatan perayaan Ulang Tahun Kota Bogor yang ke-530, AOI ingin memberikan informasikan pada masyarakat tentang hidup sehat, ramah lingkungan dan sosial dengan pertanian serta gaya hidup organik,\” jelas Sri Nuryati, Ketua BOF 2 & FHI.
Acara ini sendiri dimeriahkan oleh berbagai acara mulai dari talkshow, seminar, workshop, karnaval petani hingga lomba yang diikuti oleh anak SD. Di samping itu 35 stan yang diisi oleh berbagai macam institusi yang mayoritas berhubungan dengan dunia organik ikut menyemarakkan acara. Di tambah lagi adanya puskesmas herbal yang memberikan pengobatan gratis asam urat dan rematik kepada kalangan ekonomi lemah membuat BOF 2 & FHI semakin dipadati pengunjung. Puskesmas herbal ini sendiri merupakan program pengabdian masyarakat Mahkota Dewa Indonesia pimpinan Ibu Ning Harmanto yang juga merupakan anggota AKSI.
Rumah Perubahan sebagai institusi yang memiliki concern terhadap dunia pertanian tak ketinggalan dalam berpartisipasi di acara ini melalui produk terbarunya minyak kayu putih murni tanpa campuran yang dihasilkan dari proyek pemberdayaan masyarakat di Pulau Buru.
Rhenald Kasali selaku founder dari Rumah Perubahan juga terlibat sebagai pengisi materi dalam talkshow bertema \”Prospek Herbal dan Tantangannya; Upaya Memperkuat Paten Komunitas\” bersama dengan narasumber-narasumber lainnya seperti Razilu yang merupakan Direktur Teknologi dan Informasi dari Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual, lalu Antung Deddy yang merupakan Asisten Deputi Urusan Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Kerusakan Lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup, dan Helyanti Hilman seorang pengusaha sukses dengan brand Javara yang telah menembus pasar Jepang dan Eropa. Talkshow ini dimoderatori oleh tokoh muda Indonesia, yakni Sandiaga S. Uno. Talkshow yang dilangsungkan dengan interaktif ini mendapatkan antusiasme yang begitu besar dari sejumlah peserta mengingat menariknya materi yang disampaikan beserta tingginya kapasitas dari narasumber yang menyampaikan.
Setelah mengisi materi talkshow, Rhenald Kasali memberikan pidato pembukaan bersama dengan Ibu Ning Harmanto dan Helyanti Hilman dalam acara temu bisnis yang dihadiri oleh petani-petani yang mengusahakan pertanian organik. Dalam kesempatan tersebut Rhenald Kasali memberikan berbagai insight kepada para petani dalam membangun usaha pertaniannya serta berbagi pengalaman dalam membangun Rumah Perubahan yang harus dilalui dengan perjuangan berat selama bertahun-tahun.
Diskusi ditutup dengan wejangan Rhenald Kasali yang berbunyi sebagai berikut, \”Tidak seberapa tinggi bukit yang mampu kau raih, namun seberapa cepat kau mampu bangkit dari keterpurukan.\”
Tak lama setelah acara temu bisnis ini selesai dengan diselingi talkshow bertemakan urban farming, BOF 2 & FHI pun resmi ditutup dengan ditandai oleh pementasan seni oleh siswa-siswi SD dan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba yang diserahkan langsung oleh ketua panitia Sri Nuryati dan Direktur AOI, yakni Indro Surono.