Bermain dan belajar. Itulah salah satu sarana untuk pembelajaran di kalangan para siswa. Belajar tidak hanya di dalam kelas. Belajar di luar kelas pun sama pentingnya. Seperti halnya yang dilakukan oleh siswa SDS Santo Yoseph Dwiwarna, Jakarta di Rumah Perubahan pada 21 Maret 2018. Sebanyak 120 siswa mengikuti kegiatan Kids Creativity.
Tiba di pagi hari, mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok. Dipandu oleh tim Rumah Perubahan, para siswa mulai menyusuri area konservasi Rumah Perubahan. Mereka diajak untuk mengenal tanaman-tanaman, mulai dari yang asli Indonesia hingga tanaman langka. Dari mengetahui wujud pohon buah naga, hingga mendengar langsung seperti apa proses tumbuhnya Bunga Bangkai Raksasa Nusantara. Dengan rasa penasaran yang besar, para siswa juga melontarkan beragam pertanyaan-pertanyaan unik.
Sembari menyusuri area konservasi Rumah Perubahan, para peserta berjalan menuju area Green Zone. Di sana, mereka kembali dikumpulkan berdasarkan kelompok dan dibukalah kegiatan Kids Creativity.
Sesuai dengan arahan tim Rumah Perubahan, para siswa memulai kegiatan Kids Creativity dengan mengunjungi Rumah Tempe. Mereka tidak sekedar berkunjung dan melihat-lihat, melainkan diberi kesempatan untuk membuat Tempe Embun. Sebelumnya, mereka diminta untuk mengenakan penutup kepala, masker, dan sarung tangan untuk menjaga kebersihan selama proses produksi. Para siswa diperlihatkan seperti apa bentuk kacang kedelai sebelum nantinya diolah dan dicacah. Kedelai yang sudah dibersihkan tersebut kemudian diletakkan di atas meja panjang. Tim Rumah Tempe memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menaburkan ragi tempe di atasnya dan memasukkan ke dalam wadah untuk mereka bawa pulang. Tentu, siswa-siswa tersebut senang!
Selesai membuat Tempe Embun, siswa-siswa melanjutkan kegiatan Kreativitas Barang Bekas. Dengan beberapa peralatan prakarya, mereka mulai berkreasi dengan botol-botol plastik. Ada yang membuat celengan, tempat pensil, vas, hingga replika robot dan pesawat terbang. Ketika diminta untuk menjelaskan apa yang mereka buat, para siswa dengan antusias menceritakan hasil karyanya itu.
Belum berhenti di situ saja. Siswa-siswa yang sudah membawa pulang tempe dan hasil kreativitasnya tersebut masih terdengar antusias ketika mereka tiba di pos Fun Games. Bersifat racing, para siswa harus mampu mencapai titik finish dengan melalui beberapa rintangan. Rintangan-rintangan tersebut ialah rintangan yang didesain untuk melatih motorik kasar anak. Mereka akan diminta untuk melompat, merangkak, berlari, dan melempar.
Keseruan Kids Creativity bersama siswa-siswi SDS Santo Yoseph ditutup dengan makan siang bersama di area Green Zone.