Dibutuhkan kerjasama semua pihak agar visi dan misi suatu kota bisa diwujudkan dengan baik. Termasuk jajaran birokratnya. Dari mereka yang memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan hingga pada tataran pelaksana. Semua memiliki peran aktif dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakatnya.
Mengenai hal itu telah disadari betul oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Pada kegiatan Executive Leadership Program yang diadakan pada tanggal 8 November 2017, setidaknya ada 40 peserta dari jajaran Eselon 2 yang hadir di Rumah Perubahan.
Executive Leadership Program dimulai tepat pada pukul 8 pagi. Diawali dengan materi yang dibawakan oleh Senior Faculty Member Rumah Perubahan. Pada materi awal, merka membahas mengenai disruptive city. Yakni kota-kota yang sudah bergerak mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Bergerak untuk semakin memudahkan warganya.
Pada sesi materi disruptive city, peserta juga berdiskusi bagaimana Kota Tangerang Selatan bisa menjadi semakin layak ditinggali oleh para warganya. Mereka berbincang dalam kelompok dan mempresentasikan hasil diskusinya tersebut. Masing-masing kelompok pendengar juga diperkenankan untuk memberikan masukan, membuat ide akan kota Tangerang Selatan menjadi disruptive city juga semakin mungkin untuk direalisasikan.
Setelah mengerti apa saja yang diperlukan suatu kota sehingga bisa disebut sebagai disruptive city, selanjutnya para Eselon 2 diajak berdiskusi lebih jauh dan mendalam mengenai city branding. Masih dipandu oleh Senior Faculty Member dari Rumah Perubahan, mereka memahami city branding dari aspek-aspek mendasar. Diawali dengan pertanyaan, \”apa itu city branding?\” diskusi pun menjadi lebih hidup. Masing-masing dari peserta memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Materi mengenai city branding juga membahas mengenai urgensi dari city branding hingga bagaimana mewujudkan hal tersebut.
Selepas makan siang, sesi pun dimulai kembali. Peserta pada sesi terakhir diajak untuk mendengarkan sharing session dari pemimpin yang disruptif. Pemimpin tersebut memberikan kisah bagaimana dirinya membawa perubahan positif pada wilayahnya meskipun awalnya sulit diterima. Dari kisah tersebut, ternyata banyak peserta yang antusias untuk mengulik lebih dalam.
Executive Leadership Program berjalan dengan lancar hingga akhir. Para peserta pun puas dengan kegiatan yang berlansung hingga pukul 15.00 WIB.