Menanggapi ketertarikan anak-anak akan hal baru, Petualang Cilik pun membuat konsep yang selalu berbeda di tiap kegiatannya. Seperti Petualang Cilik edisi Hari Pendidikan Nasional, anak-anak tak hanya diajak melatih motorik, tetapi dikenalkan oleh pahlawan nasional Indonesia.
Pada Minggu pagi di tanggal 7 Mei 2017, anak-anak beserta pendampingnya telah berkumpul di area Galea Belangi, Rumah Perubahan. Dengan riang anak-anak menyusuri area hijau Rumah Perubahan, mencari potongan puzzle yang telah diinstrusikan di bagian registrasi. Puzzle ini akan digunakan untuk mengklarifikasi kelompok berdasarkan usianya.
Ketika sampai di area Greenzone, peserta telah ditunggu oleh seorang pendongeng. Sebelum mendengar dongeng, peserta berkumpul bersama kelompoknya, menyelesaikan potongan puzzle menjadi satu gambar utuh. Gambar yang muncul menjadi potongan puzzle ternyata adalah potret seorang pahlawan Indonesia. Delapan kelompokpun berhasil menyelesaikan puzzle masing-masing. Saatnya para peserta mendengarkan dongeng.
Informasi mengenai delapan pahlawan nasional pun diberikan, terutama pahlawan yang bergerak dalam bidang pendidikan di Indonesia. Anak-anak mendengar dengan antusias, terlihat dari berbagai pertanyaan yang dilontarkan kepada pendongeng.
Usai mendengar dongeng, saatnya anggota tubuh digerakkan. Wahana memandikan kerbau, memanen sayur dan funlethics telah siap. Anak-anak yang tak hanya datang bersama keluarga tetapi bersama teman satu sekolah pun bermain. Untuk yang baru pertama kali mengikuti Petualang Cilik, wahana memandikan kerbau menjadi pengalaman pertama yang membuat peserta takut tetapi akhirnya ingin berlama-lama di kolam kerbau karena tak hanya memandikan kerbau, peserta pun diperbolehkan naik ke punggung kerbau.
Selesai memainkan semua wahana, anak-anak berkumpul kembali menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mendengar sharing session dari narasumber sesuai profesi masing-masing. Terdapat 4 orang mewakili 4 profesi yang dengan rendah hati mau membagikan pengalamannya kepada anak-anak yang tergolong masih sangat muda. Dengan sabar para narasumber menjawab setiap antusias anak-anak terhadap profesinya.
Antusiasme anak-anak harus berakhir di pukul 11.00, walau begitu ada wahana tambahan seperti membuat tempe embun, memberi makan ikan, menangkap ikan dan memberi makan rusa. Tak hanya membawa pulang hasil wahana, peserta Petualang Cilik pun membawa pengalaman berdiskusi dengan dokter gigi, polisi, peternak modern dan koki.