Kamis, 9 April 2015. Bertempat di hotel The Hermitage, Menteng Jakarta, Prof Rhenald Kasali memberikan keynote speech dihadapan para alumni sekolah elite Canisius dan para pendidik.
Dengan tema “Tantangan Pendidikan Untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan” guru besar Fakultas Ekonomi UI dan pendiri Rumah Perubahan ini menegaskan pentingnya bagi pendidik memahami proses pembentukan karakter dan kecerdasan manusia.
Dengan menunjukkan kasus-kasus yang terjadi belakangan ini, Prof Rhenald Kasali menyimpulkan pendidikan Indonesia terlalu mengedepankan aspek-aspek formal dan teknis. Banyak orangtua, pendidik dan peserta didik beranggapan kalau sudah berijazah dari lembaga pendidikan bergengsi atau bergelar tinggi, maka mereka sudah menjadi intelektual dan otomatis meraih keberhasilan. Faktanya, data-data statistik menunjukkan Indonesia telah menjadi Negara dengan jumlah sarjana terbesar kelima di dunia, namun pengangguran sarjana sangat besar.
Dua hal ini menjadi catatan. Pertama, pendidik perlu memberikan metakognisi. Ini sejalan dengan temuan Prof. James J. Heckman (penerima hadiah Nobel Ekonomi 2000), yaitu kecerdasan untuk menggunakan kecerdasan.
Kedua, Indonesia perlu mengubah cara didik, dari mencetak manusia tipe passenger menjadi manusia tipe good driver. Pernyataan tentang hal ini bisa dibaca dalam buku anyar beliau, “Self Driving” (penerbit Mizan, 2014).
Canisius collage merayakan ulang tahunnya yang ke 88. Di antara alumninya adalah Akbar Tandjung, Ade Rai, Soe Hok Gie, Wimar Witoelar, Chatib Basri, Ginandjar Kartasasmita, Fauzi Bowo, Prof Rhenald Kasali dan masih banyak yang lain.