Melayani masyarakat menjadi salah satu tugas dari Aparatus Sipil Negara. Para ASN dituntut untuk memberikan performa yang profesional dalam setiap tugas yang diembannya. Profesionalitas pun dapat tercipta jika didukung dengan lingkungan kerja yang saling suportif satu sama lain. Persamaan terhadap visi dan misi instansi akan memudahkan koordinasi.
Capacity Building: Be a Professional Public Servant diikuti oleh 70 peserta dari PPSDM Kementerian ATR/BPN. Mereka ingin menyamakan kembali visi dan misi agar tercipta lingkungan suportif secara profesional. Bertempat di Rumah Perubahan, kegiatan tersebut memakan waktu 2 hari (6-7 Maret 2020).
Diawali dengan pengenalan terhadap mindset, sesi Be A Driver and 7 Elements of Self Driving dibawakan oleh Senior Faculty Member Rumah Perubahan. Di sana, peserta mengetahui perbedaan mindset antara Growth dengan Fixed. Mereka juga mengetahui bahwa ada peran Driver dan Passenger yang bisa menjadi sebuah peran untuk saling mendukung satu sama lain. Bagaimana caranya mengaplikasikan hal tersebut?
Sesi selanjutnya membahas bahwa dalam menjadi ASN atau public servant tetap harus menjadi sosok yang profesional dalam How to Be a Professional Public Servant. ASN pun perlu mengetahui bahwa dengan berkembangnya zaman, adanya teknologi yang memudahkan pekerjaan, maka ada pula bentuk-bentuk profesionalitas yang harusnya dimutakhirkan. Misalnya memahami New Power dan Future Skill Set.
Sebagai bentuk implementasinya, di hari kedua para peserta mendapatkan simulasi kompleks bertajuk Urban Outbond. Mereka diberi misi yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan dengan sumber daya yang terbatas. Peserta sempat menganggap bahwa simulasi tersebut tidak akan bisa dipecahkan. Akan tetapi, mereka berhasil menyelesaikan hal simulasi dengan baik dan tepat waktu.
Apa yang mereka lakukan di luar ruangan melalui Urban Outbond kemudian digali. Senior Faculty Member Rumah Perubahan memandu jalannya diskusi dalam sesi See-Move-Done & Teamwork. Di dalamnya dibahas betapa pentingnya membangun kerja sama yang baik dalam satu instansi agar visi dan misinya dapat dicapai. Penerapan dari materi di hari pertama dan dimantapkan melalui simulasi dan reflection insight di hari kedua hendaknya sudah bisa menjadi bekal untuk para ASN dalam meningkatkan kapasitasnya. Terutama dalam hal profesionalitas kerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.