Berbicara tentang komunikasi, kehumasan dan engagement dengan pelanggan, rasanya semua instansi perlu menaruh perhatian. Mengapa? Komunikasi yang bisa merangkul pelanggan ataupun masyarakat bukanlah satu hal yang memiliki pakem tertentu. Ia terus berkembang. Apalagi dengan katalisator berupa tekologi yang semakin lama sudah semakin akrab dalam kehidupan sehari-hari kita. Rasanya, strateginya pun harus diperbarui.
Kini, Kita Berada di Era #MO
Era #MO atau yang merupakan kepanjangan dari Mobilisasi Orkestrasi sudah berada di depan mata. Dengan teknologi, semua pihak bisa saling berkaitan. Saling terkoneksi. Antara kreator dan konsumen bisa saling memengaruhi.
Hal-hal demikian yang dipelajari oleh peserta Kehumasan Di Era #MO yang berasal dari PT Adhi Karya (Persero), Tbk. Selama satu hari (14 November 2019), mereka mendapatkan pemaparan mengenai apa itu era #MO dan bagaimana melakukan praktik kehumasan di era ini.
Keramaian pun Ada Maksudnya
Setelah memahami apa itu #MO melalui penjelasan, diskusi, dan pemecahan beberapa studi kasus, peserta pun diajak untuk menyelami salah satu elemen dalam #MO. Bersama Faculty Member Rumah Perubahan, peserta diperkenalkan bahwa kerumunan atau keramaian kini memiliki sebutan sebagai “crowd.”
Ada teknik tersendiri agar bisa mengoptimalkan crowd. Dengan begitu, praktik kehumasan dan komunikasi dengan pelanggan pun bisa menjadi lebih dekat. Itulah yang disebut dengan SHARE Technique. Peserta pun mempelajari apa saja yang perlu diperhatikan ketika menerapkan SHARE Technique. Sebab, setiap instansi harus memerhatikan pula bahwa mereka punya crowd masing-masing. Maka dari itu, peserta tidak sekadar diajak tahu, melainkan dilibatkan untuk mempraktikan semua elemen dari SHARE Technique. Melalui experiential learning, peserta lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan diharapkan dapat mengaplikasikan ke dalam instansinya.