Know Yourself Better: Winner or Loser

Sebutan Winner kerap melekat kepada mereka yang berhasil memenangkan kompetisi atau pertandingan. Dan istilah Loser adalah kebalikannya. Dalam buku Self Driving, Winner ialah individu yang menjalankan skema “Play to Win”. Ia adalah sosok Driver. Sedangkan Loser mengacu kepada individu yang bermain dengan skema “Play to Not Lose” atau sosok Passenger. Mengenai skema “Play to Win” dan “Play to not Lose” sudah saya bahas dalam artikel sebelumnya.

Selain skema “Play to Win” dan “Play to not Lose”, beberapa hal dibawah ini bisa membedakan antara Winner dengan Loser:

1. Winner melihat jawaban pada setiap masalah, Loser selalu membuat alasan

Seorang Winner tidak mendiamkan suatu permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Ia berupaya menguraikan permasalahan menjadi hal yang mudah dipahami, sehingga dapat dengan mudah mencari solusi. Bagi seorang Winner setiap dinding pasti ada pintunya. Sedangkan seorang Loser sibuk membuat alasan daripada langkah penyelesaian masalah. Baginya, setiap dinding yang memiliki pintu ketika dibuka akan ditemukan pintu lagi. Seringkali kita mendengar, “saya tidak dapat mengerjakannya karena belum diajarkan oleh dosen”, “saya kehujanan sehingga terlambat datang ke kampus”, dan beribu alasan lainnya.

Seorang Winner selalu berkata : “Sulit namun bisa”

Seorang Loser selalu berkata : “Bisa namun sulit”

2. Winner memiliki jaringan yang luas, Loser tak berminat berjejaring

Seorang Winner selalu ingin berjeraring dengan banyak orang. Baginya dengan jaringan yang luas akan membantu untuk mengatasi masalah dan dapat menjadi sumber pengetahuan. Ia senang untuk berbagi informasi dengan jaringannya. Sedangkan seorang Loser berjejaring ketika ia perlu saja dan berharap keuntungan segera dari hubungan tersebut. Loser tidak ingin berbagi pengetahuan yang ia miliki kepada siapapun, dikarenakan ia takut dengan berbagi dirinya akan dikalahkan oleh orang lain. Hayo, siapa yang ketika salah seorang teman sekolah atau kuliah bertanya terkait pembelajaran yang belum dipahami, Anda enggan berbagi pemahaman dengannya?

3. Winner mempelopori perubahan, Loser ingin berada di zona nyaman

Seorang Winner mampu dengan cepat melihat hal-hal yang sudah tidak relevan dan berinisiatif untuk membuat pembaruan. Sedangkan bagi seorang Loser, perubahan akan mengancam dirinya. Ia tidak ingin mengalami perubahan yang dapat mengusik zona nyamannya saat ini. Winner mampu untuk melihat, bergerak dan menyelesaikan suatu permasalahan. Loser menunggu dan menahan perubahan.

Ada yang sudah memiliki pola pikir selayaknya seorang Winner? Jangan sampai kita ternyata selama ini berada dalam cara berpikir seorang Loser.

Yang perlu diingat adalah orang yang kalah bukanlah yang terpenjarakan atau tergusur dari kursinya, melainkan orang yang melemparkan kesalahannya kepada pihak lain. Menang atau kalah bisa terjadi pada orang hebat sekalipun, tetapi sikap mental Winner yang dibutuhkan oleh kita semua dalam menjalani lika-liku kehidupan.

\"Vebby

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *