Pengembangan diri merupakan hal yang penting. Manusia pun dituntut untuk terus belajar dan bertambah usia bukanlah menjadi sebuah penghalang. Pun dengan jabatan yang diembang. Semakin tinggi hendaknya juga semakin giat untuk mengembangkan diri, mengikuti perkembangan zaman dan manusia itu sendiri.
Sebanyak 40 direktur dan general manager dari PT Krakatau Steel mengikuti Change Leadership Development yang berlangsung selama 4 hari (13-16 Desember 2017) di Rumah Perubahan. Dalam 4 hari tersebut, mereka ditantang untuk keluar dari zona nyaman demi mengembangkan diri.
Tantangan sudah mulai bermunculan sejak hari pertama. Executive Strategic Challenge merupakan tantangan pertama yang harus mereka pecahkan dalam waktu 24 jam. Para direktur dan general manager harus berpikir secara kritis dan kreatif di samping berpikir strategis. Meskipun dikerjakan secara berkelompok, akan tetapi setiap individu harus bergerak secara aktif.
Batas waktu tantangan ialah pada hari kedua. Setelah peserta mendapatkan istirahat, Senior Faculty Member Rumah Perubahan mengajak peserta untuk membahas apa yang bisa mereka pelajari dari Executive Strategic Challenge. Peserta berdiskusi satu sama lain, mengungkapkan lesson learnt dan memberikan pandangan yang berkaitan dengan mentalitas. Dari situlah, materi pun disampaikan.
Dalam materi Developing Driver\’s Mentality, seorang pemimpin memang memiliki kemampuan untuk menjadi kepala dalam tim, namun belum tentu mampu memimpin. Seorang pemimpin juga harus memiliki elemen-elemen dalam Self Driving sehingga terbentuklah mentalitas seorang good driver yang bisa memimpin sekaligus tahu kemana harus melangkah selanjutnya.
Memasuki hari ketiga, peserta diajak berdiskusi dan membahas mengenai konflik dalam value. Peserta diberikan simulasi dan tantangan yang sama-sama memantik mereka untuk berpikir. Simulasi pun masih berkaitan dengan materi selanjutnya, Understanding Corporate Culture, sebab bisa saja seorang pemimpin memang sudah lama memimpin di sebuah instansi namun belum sepenuhnya memahami budaya organisasinya. Alangkah baiknya jika dalam menyelesaikan konflik di organisasi juga menengok pada budaya organisasi yang diterapkan.
Di hari ketiga pula, peserta bisa mendapatkan sharing session mengenai memimpin transformasi organisasi yang langsung dibawakan oleh pelaku transformasi. Termasuk juga di dalamnya membahas bagaimana menyelesaikan suatu krisis yang menerpa organisasi. Kemampuan-kemampuan untuk melakukan hal itu disampaikan dalam materi Transformational Leadership yang langsung disambut hangat oleh semua peserta.
Setelah tiga hari penuh dengan tantangan dan materi-materi yang membahas mengenai leadership development, hari keempat atau hari terakhir ditutup dengan tiga workshops. Workshop yang mengupas apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam pengembangan diri dalam organisasi hingga apa yang bisa dilakukan untuk mengeksplorasi terhadap program di dalam organisasi.