Memberikan kesempatan anak-anak untuk berada di alam hijau juga merupakan salah satu cara mendidik. Mereka bisa merasakan sendiri bagaimana tekstur rerumputan, tanaman, hingga menyentuh bulu hewan. Memiliki pengalaman seperti itu bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap makhluk hidup.
Itulah yang dibangun oleh TK Baitussalam (14/11). Melalui kegiatan Jagoan Hijau di Rumah Perubahan, sebanyak 50 siswa memanfaatkan kesempatannya untuk berinteraksi dengan alam. Mereka bahkan sudah siap dengan baju olahraga serta sepatu boots untuk beraktivitas.
Tiba pukul 08:00 WIB, siswa serta guru berjalan kaki menujut area Green Zone. Di sepanjang perjalanan, tidak henti siswa-siswi yang takjub dengan beragam tanaman yang ada di Rumah Perubahan. Mereka bergumam penuh ketertarikan ketika melihat rangkaian bunga Matahari, pohon Sirsak Ratu, hingga tingginya pohon Petai di Rumah Perubahan.
Selama kegiatan Jagoan Hijau, siswa-siswi dari TK Baitussalam dibagi menjadi 4 kelompok. Mereka memulai kegiatan dengan gerakan Baby Shark untuk memancing semangat. Mereka juga dikenalkan kepada para kakak pendamping yang akan menemani mereka selama kegiatan.
Dalam Jagoan Hijau, total ada 5 aktivitas yang mereka ikuti. Dimulai dari melakukan Fun Games di area Green Zone, para peserta bebas untuk merasakan tekstur rerumputan. Mereka bermain sambil berkompetisi yang dirancang untuk menggerakkan semua sensor motoriknya. Mereka mengaku, permainan tersebut seru dan tidak sedikit yang ingin memainkannya berulang kali.
Dari Fun Games, mereka pun berpindah menuju area kandang rusa. Masing-masing siswa diberi satu kantong berisi ubi untuk diberikan kepada rusa. Sebelumnya, mereka diajari terlebih dahulu bagaimana memberi makan yang benar. Alih-alih merasa takut, peserta tampak antusias. Mereka pun juga berkesempatan untuk menyentuh kepala rusa-rusa tersebut.
Pada aktivitas ketiga, para siswa berpindah menuju kolam ikan. Mereka melepas alas kaki dan menggulung celana hingga ke atas lutut. Ya, mereka akan menangkap ikan menggunakan jaring-jaring. Mereka turun langsung ke dalam kolam, menangkap ikan-ikan yang ada di dalam. Meskipun ada beberapa siswa yang sempat ragu untuk masuk ke dalam kolam, akhirnya ikut menikmati juga. Kesulitan untuk menangkap ikan tersebut membuat mereka berhenti berusaha. Hingga akhirnya masing-masing siswa berhak membawa pulang satu ekor ikan.
Berpindah menuju aktivitas lainnya, yakni memandikan kerbau. Hewan yang lebih besar dari ukuran tubuh para siswa sempat dianggap menakutkan. Namun, para kakak pendamping meyakinkan mereka bahwa kerbau merupakan hewan yang jinak. Satu per satu peserta pun akhirnya mau mencoba ikut memandikan kerbau, menyirami kerbau dengan air dan menyentuh kerbau.
Setelah bersih diri, para peserta melakukan aktivitas terakhir. Mereka bersama-sama menuju Rumah Tempe untuk membuat Tempe Embun. Peserta sebelum memasuki ruang produksi terlebih dahulu diberikan masker dan penutup kepala untuk menjaga kebersihan selama proses. Di dalam ruang produksi, peserta dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengolahan tempe. Secara sederhana, mereka dikenalkan dengan kacang kedelai hingga ditunjukkan bagaimana kacang kedelai diolah untuk siap diberikan ragi tempe. Selanjutnya, siswa-siswi melakukan proses peragian. Mereka juga diperbolehkan untuk memasukkan kedelai tersebut ke dalam wadah plastik untuk kemudian dibawa pulang sehingga mereka bisa emlihat sendiri bagaimana nantinya kedelai tersebut menjadi tempe.
Program Jagoan Hijau merupakan salah satu proram Petualangan Rumah Perubahan yang ditujukan untuk anak-anak sebagai sarana edukasi. Acara pun ditutup pada pukul 12:00 WIB dengan foto bersama.