Servant Leadership Program Batch 1 – Pemerintah Kota Tangerang Selatan

Berada pada jajaran birokrasi berarti bersedia untuk mengabdi untuk negeri. Di dalamnya termasuk untuk membantu dan melayani sepenuh hati. Menjadi seorang pelayan rakyat tentu perlu kapabilitas serta mentalitas. Sebab, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat juga harus siap dengan segala inovasi yang memudahkan.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengirimkan 60 orang dari jajaran Eselon 3 untuk mengikuti Servant Leadership Program di Rumah Perubahan selama 2 hari (18-19 Oktober). Berasal dari beragam bidang pelayanan, para peserta mengikuti kegiatan sedari pagi. Materi yang dibahas pun juga mengenai mentalitas seorang pemimpin. Menjadi pelayan rakyat pun mengharuskan mereka untuk dapat memimpin timnya sehingga kualitas yang diberikan kepada masyarakat selalu yang terbaik.

\"SERV

Berada di dalam ruangan dan mendengarkan materi saja belum cukup. Agar benar-benar dapat memahami, peserta diajak untuk melakukan simulasi. Food for People merupakan kegiatan simulasi yang dilakukan oleh para peserta. Mereka diberi tantangan dengan ketentuan dan peraturan. Dan tentu saja, diberi batasan waktu. Peserta yang sudah dibagi ke dalam beberapa kelompok kemudian harus mengatur strategi supaya resource yang sudah dimiliki bisa dimanfaatkan secara optimal. Hujan deras nyatanya tidak dianggap sebagai sebuah hambatan. Simulasi luar ruangan masih tetap dilaksanakan dan dituntaskan.

Selepas makan malam, peserta kembali ke Gedung Recode DNA untuk menggali insight dari simulasi Food for People. Banyak dari mereka yang memberikan feedback positif. Malah mendapatkan gambaran tentang bagaimana memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sesi yang berjalan hingga pukul 9 malam itu pun berlangsung dengan hangat berkat diskusi aktif dari para peserta.

\"SERV

Di hari kedua, kembali para peserta diajak untuk merefleksikan simulasi Food for People ke dalam konteks pekerjaan mereka sehari-hari. Peserta pun diminta untuk bercerita dan berbagi kisah bagaimana menjadi seorang servant juga berarti harus meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang leader. Sesi refleksi pun dilanjutkan dengan materi bertajuk Change Mindset: Drivers Mentality. Bukan berarti, karena masyarakat yang membutuhkan pelayanan publik, para birokrat menjadi tidak inovatif. Maka, mentalitas seorang driver diperlukan sebagai fondasi birokrasi yang melayani.

Servant Leadership Program ditutup dengan pembahasan kesimpulan atas kegiatan yang sudah dilakukan selama dua hari tersebut. Diumumkan pula tim dan peserta terbaik yang telah menunjukkan performanya.

\"SERV
Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *