Mentransformasikan budaya dalam sebuah perusahaan bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan selain memformulasikan tentang nilai-nilai tersebut. Yakni, mempersiapkan agar human capital di dalamnya bisa benar-benar menginternalisasikan dan menyebarluaskan budaya itu.
PT PP (Persero), Tbk. pun melihat perihal itu sebagai sebuah hal penting. Bahwa budaya perusahaan tidak bisa hanya disosialisasikan tanpa adanya agen yang mengaplikasikan nilai tersebut ke dalam kegiatan produktifnya. Melalui Change Management Officer (CMO), PT PP (Persero), Tbk. kali ini batch kedua pun mendapatkan Development Program selama tiga hari (15-17 September 2017) di Rumah Perubahan.
CMO Development Program dibuka langsung oleh direktur utama PT PP (Persero), Tbk., Bapak Tumiyana. Dalam opening speech tersebut, beliau menyampaikan bahwa ketika menjadi agen perubahan apapun, seseorang haruslah tangguh. Tidak mudah goyah dalam keadaan apapun untuk terus menginternalisasikan budaya dalam perusahaan. Sesi yang cukup intim tersebut dilanjutkan dengan penjelasan mengenai pelatihan oleh tim Rumah Perubahan.
Perkenalan terhadap tim fasilitator serta antaranggota dilakukan dengan fun. Masing-masing kelompok juga berfoto bersama untuk merekatkan kekompakan mereka. Tentu hal ini ada sebabnya. Aktivitas pun berpindah menjadi aktivitas luar ruangan, Urban Outbond. Semua kelompok berkompetisi untuk menyelesiakan tantangan yang diberikan. Mereka tidak mau kalah dengan panas terik siang hari. Dengan kreativitas mereka, tantangan demi tantangan dicoba untuk dipecahkan.
Selepas break makan malam, peserta kembali ke Gedung Recode DNA. Mereka menggali lesson learned dari kegiatan yang sudah dilakukan sepanjang hari dan mengaitkannya dengan budaya perusahaan, PPBID. Mereka diminta untuk mengkategorikan, manakah dari sikap dan respon terhadap tantangan Urban Outbond yang termasuk budaya perusahaan dan mana yang tidak.
Di hari kedua, peserta kembali memulai kegiatan di dalam kelas. Mereka mendapatkan materi mengenai peran strategis dalam budaya perusahaan. Dari situ, peserta pun mulai memahami bahwa setiap poin-poin dari budaya perusahaan bisa diturunkan menjadi kegiatan yang bisa diaplikasikan sehari-hari. Namun, cara untuk memahami hal tersebut tidak hanya melalui aktivitas di dalam ruangan. Tantangan di hari kedua pun ialah membuat film pendek. Dalam Movie Making Challenge, setiap kelompok harus mampu menyampaikan satu nila dari budaya perusahaan ke dalam bentuk visual agar mudah dimengerti orang lain.
Tantangan pun berlangsung hingga malam tiba. Semua kelompok berusaha secara maksimal agar mereka bisa menjadi pemenang dalam tantanan film tersebut. Di malam kedua, setelah penggalian insight terhadap aktivitas produksi film, masing-masing kelompok melakukan editing terhadap film yang sudah mereka buat. Dibekali seorang videographer, kelompok pun mengarahkan agar dapat menghasilkan potongan yang bagus.
Memasuki hari ketiga, budaya perusahaan pun semakin didalami. Salah satunya ialah dengan membuat program yang mencerminkan nilai-nilai budaya perusahaan. Dalam workshop tersebut, peserta dibekali dengan cara bagaimana membuat program yang akan cukup berimbas apabila diaplikasikan. Pendalaman itu nantinya akan membuat para CMO bisa mengajak rekan-rekan lainnya untuk sejalan dengan budaya perusahaan.
Sebelum CMO Development Program ditutup, semua film yang sudah dibuat oleh peserta pun ditayangkan. Dikompetisikan satu sama lain. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berkomentar serta memberikan masukan. Hingga diumumkanlah siapa pemenang dari Movie Making Challenge tersebut, Best Team, dan Best Performance.