Belajar untuk mengembangkan diri memang perlu. Namun, menjadi lebih penting jika yang mengembangkan diri tersebut adalah seorang pemimpin. Seorang leader di suatu posisi, memiliki tanggung jawab untuk mengelola keragaman sumber daya yang dimiliki. Mengembangkan diri pun tidak boleh sebatas wacana. Bahkan kalau perlu, menghampiri sumber ilmunya. Melihat dan memahami langsung seperti apa alur kerjanya. Serta, mendapatkan ruhnya.
Itulah yang dilakukan oleh jajaran-jajaran strategis dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Tidak hanya para kepala desa, melainkan seluruh lapisan pejabat publik yang memiliki kewenangan terhadap aset-aset daerah pun juga datang ke Rumah Perubahan. Sebanyak 91 peserta tersebut menghabiskan waktu setengah hari di Rumah Perubahan dalam kegiatan pelatihan yang bertajuk Leadership Development Training.
Acara pertama di pagi hari setelah para peserta sarapan ialah berkeliling area Rumah Perubahan. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan mobilisasi field trip Rumah Perubahan yang memiliki total area seluas 7 hektar. Dalam sesi field trip tersebut, para peserta berkesempatan untuk melihat langsung area konservasi tanaman-tanaman langka asli Indonesia. Tidak hanya itu, mereka bahkan tercengang ketika salah satu rute field trip melewati kandang rusa, kandang sapi, dan kandang kerbau. Mereka tidak menyangka Rumah Perubahan juga memiliki hewan-hewan tersebut.
Decak kagum pun masih terdengar ketika peserta juga melewati Rumah Tempe Rumah Perubahan. Mereka bahkan berkesempatan untuk melongok masuk. Melihat peralatan yang digunakan untuk mengolah tempe serta alat produksi air embun.
Puas berkeliling Rumah Perubahan dan mendengar penjelasannya, para peserta dikumpulkan ke dalam Gedung Recode DNA. Mereka mendapatkan sesi kelas dan materi yang bisa memperkaya pandangan untuk mengembangkan sumber daya daerah.
Ialah para pelaku disruption. Sharing session tersebut membahas mengenai social enterprise dan bagaimana kini belajar digital marketing menjadi hal yang sudah harus dipelajari oleh banyak orang. Termasuk para pemilik tanggung jawab dari Kabupaten Bone. Karena merupakan hal yang cukup baru bagi mereka, maka tidak mengherankan apabila banyak yang melontarkan pertanyaan dan ingin belajar lebih dalam lagi.
Sesi materi pertama selesai dan dilanjutkan dengan materi kedua. Pada sesi kedua, peserta diajak untuk memahami mentalitas seorang driver, sebagaimana ditulis dalam buku Self Driving karya Prof. Rhenald Kasali. Bahwa dalam membuat perubahan tentu akan banyak sekali halang rintangan. Termasuk untuk mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki. Lagi-lagi, pertanyaan dari peserta tidak terhindarkan.
Leadership Development Training yang berlangsung pada 14 September 2017 berakhir di siang hari,