Sesi Bersama Prof. Rhenald Kasali – Yayasan Ursulin

Sebanyak 25 suster  dari Yayasan Ursulin pagi ini berkunjung ke Rumah Perubahan. Dalam kunjungan tersebut, para suster memang bertujuan untuk berdiskusi lebih jauh dengan Prof. Rhenald Kasali mengenai pendidikan dan pengajaran. Suster-suster yang terdiri dari berbagai daerah di Indonesia tiba pada Selasa pagi. Beberapa sudah pernah berkunjung dan tampak takjub begitu tahu bahwa Rumah Perubahan sudah berkembang menjadi lebih menarik. Terutama dengan adanya area Galea Belangi dan rimbunnya tanaman yang mengitari Rumah Perubahan.

Tidak sedikit dari mereka yang ketika semakin masuk ke dalam Rumah Perubahan menjadi penasaran. Ingin tahu lebih dekat sebenarnya seluas apa Rumah Perubahan. Maka dari itu, sebelum sesi dimulai, mereka diajak berkeliling. Menikmati Rumah Perubahan secara keseluruhan. Para suster berjalan melewati Jembatan Gantari, menuju area Green Zone. Sebagian besar tidak menyangka kalau Rumah Perubahan memiliki rusa yang sekaligus dikonservasi. Mereka juga berkesempatan melihat langsung tanaman Bunga Bangkai Raksasa meskipun belum memasuki fase mekar sempurna.

Dari area Green Zone, para suster diajak untuk melihat bagaimana integrated farming di Rumah Perubahan berjalan. Mereka melihat bahwa Rumah Perubahan memiliki lahan-lahan yang ditanami sayur-sayuran. Seperti bayam, kangkung, cabai. Pupuk yang digunakan sebagai fertilizer pun asalnya tidak jauh-jauh. Yakni berasal dari kotoran sapi dan kerbau yang juga dipelihara oleh Rumah Perubahan. Tidak kelewatan juga, Rumah Tempe Rumah Perubahan juga ikut dikunjungi. Mereka diberi penjelasan bagaimana Tempe Embun yang merupakan produk dari Rumah Perubahan dihasilkan. Lagi-lagi decak kagum pun terdengar.

\"WhatsApp

Itu masih sebagian dari Rumah Perubahan. Field trip belum selesai sampai di situ saja. Para suster mendapatkan kesempatan untuk juga berkunjung ke PAUD-TK Kutilang dan Rumah Baca Manca yang dikelola oleh Yayasan Rumah Perubahan. Di kedua tempat tersebut, para suster melihat langsung bagaimana sekolah atau institusi pendidikan membentuk manusia. Tidak menghilangkan sisi anak-anak para siswanya namun tetap membangun budaya yang beradab sesuai nilai yang dimiliki oleh Indonesia. Tidak henti-hentinya para suster bertanya kepada Bunda Elisa Kasali di PAUD-TK Kutilang. Begitu pula dengan Rumah Baca Manca.

Field trip yang menghabiskan waktu hingga sekitar 90 menit tersebut berakhir di Gedung Recode DNA Rumah Perubahan. Masih dengan keadaan takjub, Prof. Rhenald Kasali pun memulai sharing session. Prof. Rhenald Kasali menjelaskan bagaimana sebagai pendidik sebaiknya dapat mengikuti perubahan, bukannya tetap dengan gaya ajar yang lama. Namun, bukan berarti benar-benar meninggalkan cara lama, hanya saja memilah mana yang memang masih efektif dan mana yang tidak. Sesi tersebut disambut dengan hangat oleh para suster. Setiap kali ada waktu untuk bertanya, mereka tampak antusias. Prof. Rhenald Kasali pun sukses membuat para suster semakin terinsipirasi untuk merancang metode-metode baru dalam pembelajaran.

\"ursulin

Sharing session bersama Prof. Rhenald Kasali ditutup dengan foto bersama.

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *