Petualang Cilik \”Semangat Kemerdekaan\”

Hari Ulang Tahun Ke-72 Republik Indonesia memang jatuh pada 17 Agustus, akan tetapi perayaan bersama Petualang Cilik di tanggal 20 Agustus tidak kalah serunya. Lebih dari 50 anak-anak datang ke Rumah Perubahan. Mereka yang berjuluk Petualang Cilik ini bersama-sama belajar sambil bermain. Tentu, dengan aktivitas yang banyak melibatkan sensor motoriknya.

Sejak dari area Galea Belangi, para orangtua sudah takjub dengan Rumah Perubahan. Mereka banyak yang berfoto di depan bunga matahari hingga di area dekat dengan kolam renang. Bahkan sebagian besar berjalan kaki sambil memerhatikan pepohonan yang beragam di sisi kanan kiri mereka. Menuju area Green Zone pun, mereka melewati kandang rusa. Maka tidak heran jika baik orangtua dan anak-anak sudah terlihat antusias walaupun acara belum dimulai.

\"Pecil

Pukul 08:00, Petualang Cilik \”Semangat Kemerdekaan\” pun dibuka. Para peserta yang berusia 4-12 tahun tersebut diajak bersama-sama untuk menyanyikan lagi 17 Agustus. Ada yang tahu dan ada yang tidak. Namun itu bukan menjadi masalah. Mereka tetap senang dan tidak sabar untuk segera memulai bertualang.

Para Petualang Cilik dibagi menjadi kelompok berdasarkan usia. Mereka masing-masing didampingi oleh kakak pendamping. Untuk menambah keakraban antara Petualang Cilik dengan kakak pendamping, mereka duduk melingkar, saling berjabat tangan menyebutkan nama masing-masing. Selesai berkenalan, mereka menuju wahana yang sudah siap untuk dijelajahi.

\"Pecil

Memandikan kerbau, salah satu wahana yang tidak pernah sepi peminat. Awalnya mereka merasa takut dengan sosok kerbau, hewan yang ukurannya jauh lebih besar. Namun perlahan-lahan, setelah mereka melihat bahwa hewan tersebut sudah dijinakkan, mereka pun berani untuk turun ke kolam dan memandikan kerbau. Selain itu, ada pula wahana memberi makan sapi dan memanen sayuran.

Tidak selesai di situ saja. Mengusung tema \”Semangat Kemerdekaan\”, Petualang Cilik diajak bermain dengan lomba-lomba khas 17 Agustus. Ada lomba balap karung, lomba balap kelereng, dan melewati halang rintang. Meskipun mengalami kesulitan, semua peserta tidak menyerah. Mereka terus mencoba hingga mencapai garis finish. Walaupun harus berjalan pelan-pelan pun tetap mereka lakukan.

\"Pecil

Aura HUT Kemerdekaan juga masih berlanjut pada wahana yang paling terakhir. Ya, mereka membuat kerajinan tangan berupa bendera merah putih. Dibantu oleh kakak pendamping, mereka menggunting kertas, merekatkan masing-masing warna dan diberi sedotan sehingga mereka bisa membawa bendera tersebut.

Sebelum ditutup, semua peserta dan kakak pendamping yang merupakan Volunteer Rumah Perubahan berfoto bersama.

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *