Fun Learning Kids – TK Insan Kamil

Pada tanggal 7 April 2017, para siswa dari TK Insan Kamil berkunjung ke Rumah Perubahan untuk belajar hal-hal baru yang tak didapatkan ketika di dalam kelas. Antusiasme anak-anak berusia 4-5 tahun ini terasa ketika kaki-kaki kecil mereka melenggang melakukan tarian bersama sebagai acara pembuka. Sebanyak 57 siswa dari TK A dan TK B menari dengan kompak sampai lagu selesai diputar.

Keceriaan para siswa semakin bertambah ketika memulai berbagai wahana pembelajaran. Mereka tidak sabar untuk memulai setiap wahana yang telah menanti mereka. Di wahana memberi makan sapi, walau awalnya bergidik tetapi ketakutan anak-anak tidak bertahan lama. Justru, gelak tawa terdengar sepanjang anak-anak memberi makan sapi.

Selanjutnya, keberanian mereka masih diuji ketika harus memandikan kerbau. Di wahana ini, para siswa diajak untuk berinteraksi langsung dengan cara memandikan bahkan naik ke punggung kerbau. Tidak disangka, para siswa justru tidak ingin cepat-cepat selesai di wahana ini. Awalnya beberapa siswa tidak mengetahui perbedaan sapi dengan kerbau tetapi setelah memberi makan sapi dan memandikan kerbau, para siswa dapat menyebutkan sapi dan kerbau dengan benar.

Selesai berinteraksi dengan satwa, kini saatnya para siswa belajar tentang hasil bumi. Para siswa diajak memanen sayuran sambil menerima pengetahuan mengenai sayuran yang akan dipanen. Dengan tertib para siswa mengikuti intruksi untuk memanen sayur.

Rasanya kurang jika tidak belajar mengolah hasil bumi berupa kacang kedelai di Rumah Tempe. Dengan bahasa yang mudah dipahami, para siswa diberi informasi mengenai serangkaian proses pengolahan kacang kedelai menjadi tempe embun. Para siswa bersemangat ketika mendapat instruksi untuk mencampur tepung ragi dengan kacang kedelai.

Kegiatan tidak berhenti di situ, para siswa diajak aktif bergerak menangkap ikan. Walau harus mengejar ikan yang terus bergerak, para siswa masih semangat bahkan tidak ingin kegiatan cepat usai.

Acara kemudian ditutup dengan makan siang dan shalat bersama. Senyum yang sedari awal terpatri di wajah anak-anak ketika datang, tidak luntur sampai mereka kembali ke sekolah.