“Bukan kaki yang membuat kita melangkah tetapi pikiran.”
Itulah kalimat yang ditanamkan Prof.Rhenald Kasali, Ph.D kepada peserta Dynamic Entrepreneur Training dalam sesi Rhenald Kasali School of Entrepreneurs. Para peserta berasal dari pemenang Wirausaha Muda Denpasar, Lembaga Pemberdayaan Desa Denpasar dan kota Pontianak. Sebagian besar peserta adalah pelaku-pelaku usaha. Dengan semangat dan antusias, para peserta mengikuti pelatihan selama 2 hari (10-11 Maret 2017).
Dua puluh delapan peserta memulai hari pertama dengan berkunjung ke PAUD-TK KUTILANG, ekspresi kagum teraut di wajah para peserta saat mengetahui PAUD-TK KUTILANG tidak memberlakukan uang pendidikan untuk 90% muridnya yang kurang mampu secara ekonomi. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan bagi peserta adanya konsep sociopreneur di dalam entrepreneurship. Selanjutnya peserta berkunjung ke Manca, Taman Baca yang juga berkonsep sociopreneur dibangun tak jauh dari PAUD-TK KUTILANG untuk menunjang sarana edukasi warga sekitar.
Sore hari dilanjutkan ke dalam sesi kelas. Peserta diajak membongkar mental block yang dapat menjadi masalah dalam bisinis seperti kurangnya manajemen Standard Operating Procedure. Cak Eko, pengusaha di bidang kuliner terbuka menyampaikan ilmu berdasarkan pengalaman kegagalannya & keberhasilannya dalam merintis usaha.
Selanjutnya sesi dilanjutkan oleh Pietra Sarosa tentang bagaimana membuat bussines model canvas dengan unsur-unsur yang menggambarkan suatu perusahaan atau produk dari proposisi nilai, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Banyak para peserta yang tidak pernah mencoba business model canvas sebelumnya tetapi saling membantu saat simulasi.
Hari kedua para peserta diajarkan bagaimana memasarkan produknya secara online yang dipandu oleh Haryo Bimo Utomo, pemilik usaha obat herbal PT. MAHKOTADEWA INDONESIA.
Kegiatan dilanjutkan dengan aktivitas luar ruangan, dimana mereka harus melakukannya secara berkelompok. Seluruh adrenalin peserta terpacu saat mendengar tata tertib dari aktivitas tersebut. Walau begitu, para peserta menunjukkan antusias pantang menyerah yang membuat mereka mampu melangkah hingga waktu yang sudah ditentukan.
Seluruh kegiatan dirangkum di malam penggalian insight, memahami apa hikmah dari aktivitas yang sudah mereka lakukan. Dibawah tuntunan bapak Nur selaku moderator, para peserta menyadari pentingnya berpikir kreatif, berani mengambil risiko dan kemampuan menentukkan win-win solution untuk bertahan dan mengembangkan usahanya.
Tidak hanya itu saja, Masril Koto, pendiri bank Tani di daerah Agam, Sumatra Barat juga membagikan pengalaman berpikir kreatifnya ketika menghadapi kebutuhan-kebutuhan orang banyak. Memperluas khazanah pengetahuan peserta mengenai usaha dalam bidang sosial.
Kegiatan selama dua hari ditutup dengan pemberian award kepada tiap kelompok yang berhasil meraih poin tertinggi dalam skala juara I, II dan III.
Simak juga video selama kegiatan di sini