FIFAstra mengajak 26 pendidik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program “Pendidik Inspiratif”. Mereka terdiri dari pendidik formal, di sekolah dan pendidik non-formal, berpartisipasi dalam mencerdaskan anak bangsa tetapi tidak melalui sekolah. Misalnya, pak Eko Cahyono yang menginisiasi sebuah perpustakaan dengan lebih dari 60.000 judul buku di Kab. Malang.
“Pendidik harus bisa memberi Inspirasi, menciptakan nilai dan melakukan perubahan bagi masyarakatnya. Sekembalinya ke daerah nanti masing-masing pendidik di sini harus menjadi agent of change” ujar Djap Tet Fa, director of marketing FIFAstra.
FIFAstra juga memberikan penghargaan khusus kepada tiga pendidik inspiratif terpilih berdasarkan penilaian yang diberikan selama pelatihan berlangsung.
Hadiah yang diberikan untuk ketiganya berupa Motor Honda Beat dan uang tunai. Juara pertama adalah Ibu Iin Muthmainnah sebagai Pendidik di Komunitas Dongeng Dakocan, yang memberikan latihan gratis bagi guru PAUD/TK untuk bisa mendongeng. Sosok pendidik Inspiratif kedua adalah Ibu Efitaria yang merupakan guru di SMP Srijaya Negara yang mengaplikasikan metode pengajaran kreatif dalam pelajaran IPA.
Selanjutnya adalah figur seorang guru yang mengajarkan Bahasa Jerman dengan kerja kerasnya, bahkan sebelumnya Maximus Iba seorang pendidik di SMA 1 Maumere dan Tutor UT ini hanya belajar Bahasa Jerman secara otodidak.
Masih banyak pendidik-pendidik inspiratif yang dapat memberikan perubahan untuk lingkungannya. Mampu menjadi agent of change.