Senyum terkembang dari wajah peserta saat mereka diminta untuk membuat yel-yel , tak jarang tawa pun pecah saat mereka membuat gerakan koreografi untuk yel-yel. Mereka adalah para peserta Pelatihan Chevron The Winning Team for Green Corridor Initiative (GCI).
Pelatihan yang diikuti oleh 26 peserta ini merupakan hasil kerjasama antara Chevron, Yayasan Kehati dan Rumah Perubahan. Para peserta pelatihan adalah warga dan perangkat desa di sekitar Chevron beroperasi. Pelatihan berlangsung di Rumah Perubahan, Jati Warna, Bekasi. Pelatihan berlangsung selama dua hari tanggal 4-5 juli 2012.
Pembicara pertama dalam pelatihan kali ini adalah Gustaaf A. Lumiu, dia memberikan materi meningkatkan nilai tambah keanekaragaman hayati melalui kewirausahaan. Di lanjutkan dengan sesi Gandi Bayu yang berbicara mengenai menjadi penggerak sosial dengan pengembangan tanaman organik. Setelah break makan siang, pelatihan kembali dilanjutkan dengan sesi Entrapreneurship-berwirausaha berbasis tanaman herbal oleh Bimo Heryanto. Sore harinya Eka Budhi Sulistyo berbicara mengenai merubah perilaku sosial masyarakat intregrated farming. Hari pertama pelatihan ditutup sesi Yoyo Indriyo, dia memberikan manteri tentang Social Entrepeneurs dan komunikasi dalam perubahan sosial.
Hari kedua pelatihan dimulai dengan kegiatan outbond, peserta di berikan permainan-permainan yang menghibur sekaligus memberikan banyak pesan di dalamnya. Game–game seperti gladiator, roll your drums, swing and swing, mouse trap, magic carpet disajikan kepada peserta. Tak jarang permainan-permainan tersebut mengundang gelak tawa, wajah-wajah yang pada hari sebelumnya terlihat serius kali ini berubah menjadi penuh senyuman.
Setelah kegiatan outbond, peserta beristirahat dan makan siang dan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh H. Idin, salah seorang ikon pengelolaan sampah internasional. Dia berbicara mengenai bagaimana cara menjadi penggerak sosial dalam kasusnya adalah menggerakan orang pinggir kali pesanggrahan agar mau membersihkan kali dari sampah-sampah, dan tidak lagi membuang sampah di sungai.
Para peserta pelatihan kali ini diharapkan mampu membantu membawa perubahan sosial melalui pemberdayaan masyarakat. Salam Perubahan.