Ratusan orang berjaket kuning berjalan hilir mudik di Rumah Perubahan hari Sabtu (3/12/2012). Namun jangan salah sangka dulu, Rumah Perubahan tidak sedang berubah menjadi organisasi partisan yang sedang menyelenggarakan rapat salah satu partai politik, manusia berjaket kuning itu sesungguhnya adalah Mahasiswa baru MM UI yang sedang melakukan orientasi di Rumah Perubahan dari tanggal 3-4 Desember 2012. Orientasi ini merupakan program rutin yang diadakan sebagai sebuah prosesi penyambutan dan pembekalan bagi para mahasiswa baru MM UI.
Selain para mahasiswa baru, turut hadir dalam acara ini Dosen-dosen MM UI, serta pegawai dan beberapa mahasiswa senior yang bertindak sebagai panitia. Pagi-pagi buta mereka sudah tiba. Pukul 06.00 WIB, lapangan parkir Rumah Perubahan sudah disesaki oleh berbagai jenis kendaraan, maklum tidak sedikit yang sudah bekerja sehingga taraf ekonomi mereka relatif menengah ke atas.
Acara hari pertama dimulai dengan senam bersama dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Gaudeamus Igitur,lagu asal Yunani yang biasa dinyanyikan saat prosesi wisuda. Setelah itu acara dilanjutkan dengan kegiatanoutdoor berupa Leadership Simulation, pada kegiatan ini mahasiswa diminta untuk membentuk kelompok dan memilih masing-masing ketua kelompoknya setelah itu diadakan beberapa kompetisi antar kelompok seperti yel-yel,dll untuk melihat kekompakkan tim dan dinamika sosial antar tim.
Materi indoor baru dimulai pukul 10.15 pagi dengan judul materi tentang “Brain Colors”. Materi ini memetakan para mahasiswa baru kedalam 4 jenis Brain Color yaitu Yellow, Blue, Green dan Orange, masing-masing warna tersebut akan mewakili perilaku dan sikap dominan yang dimiliki setiap peserta. Namun perbedaan itu indah, tidak ada yang benar dan salah dalam kategorisasi tersebut, selayaknya pelangi yang bewarna-warni dalam sebuah tim diperlukan juga paduan antara keempat kategori tersebut secara proporsional.
Sesi selanjutnya dibawakan langsung oleh Prof. Rhenald Kasali. Materi sederhana namun bermakna dalam yang disampaikan dalam sesi ini adalah, melihat yang tak terlihat. “Seorang calon eksekutif top harus mampu melihat sesuatu yang tidak terlihat, banyak peluang yg tersembunyi” tutur Rhenald. Ia menambahkan, dunia dipenuhi oleh informasi yang bias sehingga kita harus mampu peka terhadap informasi tersebut, mampu jeli melihat yang tak terlihat.
Materi kedua yang disampaikan oleh Rhenald Kasali berjudul The power of giving, materi ini dirasa sangat penting sebagai sebuah dasar berpijak bagi siapapun entah itu akademisi, pebisnis ataupun politisi. “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Dunia ini cukup untuk memberi makan seluruh manusia di dunia, tapi tidak pernah cukup untuk memberi makan satu orang serakah” terang Rhenald mengutip Hadits dan perkataan Gandhi. Di sesi ini diberi penekanan juga bahwa giving tidak harus selalu materi, banyak intangible giving yang dapat kita lakukan, salah satunya adalah silence giving yaitu berpikir positif terhadap orang lain dan mendoakan mereka. Sebagai penutup sebuah film ditayangkan tentang bagaimana sebuah kebaikan/pemberian akan memicu gelombang kebaikan lainnya.
Di malam hari, orientasi MM diisi dengan sesi sharing oleh para dosen MM UI secara bergantian, tidak ketinggalan Hasnul Suhaimi (CEO XL) sebagai dosen baru turut memberikan wejangannya, “Kalian harus sudah bayangkan bertahun-tahun kedepan akan jadi apa? Saya sudah membayangkan kalau saya akan jadi direktur semenjak saya kuliah MBA” ungkap Hasnul.
Selain oleh dosen, sesi sharing juga diisi oleh mahasiswa senior yang akan segera lulus dan mahasiswa tahun menengah yang masih mengikuti proses perkuliahan. Untuk mahasiswa senior sharing diwakili oleh mahasiswa dari kelas G101 yang dianggap berprestasi selama berkuliah di MM UI, serta untuk mahasiswa tahun menengah diwakili oleh Annisa Pohan. Keduanya mengamini bahwa kerja keras dan aktif bertanya dan diskusi baik dikelas ataupun diluar kelas merupakan faktor penentu kesuksesan kuliah di MM UI.
Kondisi haru juga sempat dirasakan di ruangan Pendopo Rumah Perubahan saat salah seorang dosen berterimakasih pada sekelompok mahasiswa yang dulu pernah menyelamatkan nyawanya ketika diserang penyakit stroke saat sedang mengajar. “Kalau mereka tidak menyelamatkan saya saat itu, mustahil saya bisa berdiri disini sekarang” ujar Pak Bagio dosen MM UI. Mahasiswa menjelaskan bahwa mereka secara spontan memeluk Pak Bagio yang saat itu terindikasi mengalami serangan Stroke, tanpa pikir panjang merekapun langsung melarikan dosen yang bergelar MBA tersebut ke rumah sakit terdekat. Peristiwa heroik itu tentu menjadi inspirasi tersendiri bagi para mahasiswa baru.
Hari kedua orientasi MM dibuka dengan jalan pagi bersama ke berbagai fasilitas sosial milik Rumah Perubahan seperti PAUD, Taman Baca, Kolam Pemancingan, serta Tempat Daur-ulang Sampah. Setelah jalan pagi aktifitas fisik digenapkan dengan aktivitas Outbound di Rumah Perubahan, berbagai jenis permainan Outbond yang mengadopsi konsep Myelin berhasil menghibur sekaligus memicu kekompakkan mahasiswa MM UI.
Materi mengenai Ethics menjadi materi kelas terakhir dari rangkaian orientasi MM UI, sebagai penutup acara disambung dengan kompetisi Yel-Yel dan permainan Angklung yang menyita antusiasme peserta. Puncaknya adalah pengumuman pemenang berbagai lomba dan kompetisi selama dua hari di Rumah Perubahan. Semoga orientasi MM UI yang dilaksanakan di Rumah Perubahan ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi proses pembelajaran para mahasiswa.