Belum meratanya pelayanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia nampaknya masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Karenanya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam hal tersebut perlu melakukan banyak perubahan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi kepada masyarakat Indonesia.
Untuk menjawab tantangan itu, sekaligus sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan perubahan dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap publik, tanggal 30-31 Agustus lalu Kemenkes mengirimkan 70 orang pejabat eselon 1 dan 2-nya untuk menjalani pelatihan reformasi birokrasi.
Pelatihan yang diselenggarakan di Rumah Perubahan, Jatimurni, Bekasi ini menghadirkan narasumber-narasumber yang memiliki pengalaman penting dalam melakukan reformasi birokrasi di instasinya masing-masing. Dalam suasana yang akrab dan dikelilingi oleh lingkungan yang asri, peserta merasa seperti belajar sambil berlibur.
Hal yang tidak biasa dalam pelatihan kali ini adalah kehadiran Wamenkes Prof. Ali Ghufron sebagai salah satu peserta pelatihan. Kehadirannya justru membuat suasana lebih akrab. Apalagi kedatangan Menteri Kesehatan Dr. Nafsiah Mboi pada hari kedua, yang juga tidak mau ketinggalan memberikan semangat kepada jajaran departemennya.
Dalam sesi sharing yang berlangsung di hari kedua bersama Dr. Nafsiah Mboi dan Rhenald Kasali, peserta diajak untuk memberikan masukan demi mendukung terwujudnya reformasi birokrasi di Kementerian Kesehatan. Bagaimana caranya? “Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pertama kita harus memiliki keinginan yang kuat, mampu melakukan, dan bisa mengajak orang lain untuk mencapai perubahan yang sudah mereka rancang,” demikian papar Rhenald Kasali.
Rumah Perubahan