DEPOK, KOMPAS.com – Salah satu pemenang anugerah Crackership Award, CEO XL Hasnul Suhaimi diusung sebagai orang yang memerdekakan industri telekomunikasi Indonesia.
Crackership Award adalah award yang diperuntukan untuk para crackers atau agen perubahan dan pembaharuan. Award ini dilakukan bersamaan dengan acara peluncuran buku Rhenald Kasali \”Cracking Zone\” di Gedung Dekanat Fakultas Ekonomi, Depok, Rabu (9/2/2011).
Sosok Hasnul Suhaimi, bergabung ke XL pada September 2006. Pria lulusan ITB itu dikenal sebagai orang yang kenyang asam garam di Industri telekomunikasi selular.
Ketika ditawari untuk bergabung di XL, Hasnul mengaku hanya sekilas tahu tentang XL. Tetapi, ditangannya sekarang XL menjadi tiga besar pelaku pasar operator di Indonesia selain Telkomsel dan Indosat.
Dalam konteks industri telekomunikasi yang persaingannya sedemikian ketat, bagaimana cara Hasnul memasuki dan mengambil manfaat dari cracking zone?
Hasnul mengungkapkan kalau XL mampu menyajikan layanan telekomunikasi berkualitas tinggi, dengan tarif murah, XL akan masuk ke cracking zone. \”Perusahaan harus dapat beradaptasi secara radikal. Untuk memasuki zona tersebut syaratnya adalah perusahaan harus bisa melakukan dengn cepat dan radikal,\” katanya.
Hasnul menjelaskan, apabila dilakukan secara perlahan-lahan, pesaing pasti akan mengetahuinya dan melakukan hal serupa dengan cepat. Untuk menjadi seorang cracker sejati, Hasnul mengungkapkan mereka yang memasuki ke cracking zone, harus cepat beradaptasi dan bergerak radikal agar tidak terjepit dan didahului pesaing.
\”Tidak boleh berpikiran hanya setahap-setahap. Harus berpikir jauh ke depan. Buatlah misi ke arah perubahan yang lebih baik. Gunakan intuisi-intuisi berbisnis yang kompetitif,\” ujar Hasnul.
Cracker diusung Rhenald Kasali sebagai agen yang melakukan pembaharuan yang tidak hanya pada institusi atau instansi di tempat mereka berkiprah, namun juga terhadap suatu industri.
http://nasional.kompas.com/read/2011/02/09/14173483/CEO.XL.Tidak.Boleh.Berpikir.Setahap