Semua hal di bumi memiliki manfaat. Bagaimana caranya, manusialah yang harus mencarinya.
Di Rumah Perubahan, pertanian bukan hanya perkara pengolahan tanah dan tanaman saja. Dengan konsep memanfaatkan setiap hal secara optimal, Rumah Perubahan memperluas bidang ini dengan menerapkan integrated farming yang dapat bermanfaat dan berperan penting dalam bidang selain pengolahan tanaman. Melalui program ini, Rumah Perubahan mengintegrasikan pertanian dengan peternakan sapi, pengolahan tempe di Rumah Tempe, dan edukasi alam.
Integrated farming atau sistem pertanian terintegrasi dikembangkan dengan metode circlesemi tertutup, agar setiap hasil olahan dapat bermanfaat optimal. Proses ini dimulai dengan pengembangan peternakan sapi yang berfokus pada penggemukan sapi, Rumah Perubahan membutuhkan waktu sekitar 10 bulan agar sapi dapat dijual dengan bobot yang lebih besar. Setiap hari, kotoran sapi yang umumnya dibuang justru dimanfaatkan untuk pupuk organik di kebun sayur Rumah Perubahan. Selain menyuburkan, pupuk organik yang diperoleh dengan proses alami ini juga mengurangi kemungkinan masuknya zat-zat kimia berbahaya ke dalam tanaman.
Tidak hanya sampai di situ, sebagian kotoran sapi tersebut juga diolah menjadi biogas sebagai alternatif sumber energi. Energi dari biogas ini digunakan untuk menyalakan penerangan di kawasan peternakan, serta menjadi bahan bakar untuk pengolahan tempe dan memasak di kedai pemancingan. Dengan menggunakan biogas, bukan saja lebih ramah lingkungan, tetapi biaya produksi Rumah Tempe dan kedai pemancingan pun berkurang.
Sebaliknya, Rumah Tempe pun tak mau ketinggalan memberikan benefit. Ampas kulit dan air rebusan kedelai dari pengolahan tempe digunakan untuk makanan tambahan sapi karena banyaknya nutrisi yang terkandung dalam kedelai. Pemberian kedelai ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi sehingga sapi lebih sehat dan gemuk.
Kawasan integrated farming yang unik dan rapi ini menjadi daya tarik tersendiri sehingga area tersebut mulai digunakan sebagai kawasan edukasi alam untuk anak-anak. Dengan berkunjung ke area integrated farming Rumah Perubahan, anak-anak diajak dekat dengan alam serta diajari bagaimana berwirausaha di bidang pertanian. Beberapa sekolah telah mengirimkan anak didik mereka untuk mencoba bertani, memberi makan sapi, serta mengolah dan membungkus tempe. Anak-anak juga diajari menanam sayuran, menyiram, memanen, sampai memandikan kerbau. Dengan kegiatan edukasi ini area integrated farming Rumah perubahan tidak hanya menjadi area bisnis pertanian saja, namun juga menjadi laboratorium mini agar anak-anak dapat belajar mencintai alam.