Berada di era disruption tidak hanya menuntut perusahaan untuk mengeksplorasi bisnisnya. melainkan juga mendorong budaya hingga human capital-nya untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Adaptasinya pun diarahkan menuju respon yang positif, yang bisa membantu perusahaan dalam menyesuaikan diri di tengah arus disruption.
Hal itu menjadi perhatian PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT KPEI). Dalam kegiatan yang berlangsung pada 24-25 Januari 2020 lalu di Rumah Perubahan, PT KPEI kembali mengirimkan human capital-nya untuk mengikuti pelatihan Be An Agile Team in Disruption Era. Sebanyak 50 peserta dari level Staf hingga Kepala Unit sama-sama mengembangkan diri dan menyelaraskan pola pikir dalam rangka membuat PT KPEI semakin relevan di era disruption.
Lima Tahun yang Lalu Akan Berbeda dengan Lima Tahun Ke Depan
Tomorrow is today. Itulah konsep yang diperkenalkan kepada peserta semenjak hari pertama. Mereka mengenal PT KPEI sejak pertama kali bergabung namun bukannya tidak mungkin kalau PT KPEI akan mengalami perubahan di sana sini 5 tahun mendatang. Melalui sesi internal tersebut, para peserta diajak berdiskusi bersama Senior Faculty Member Rumah Perubahan untuk memetakan hal-hal apa yang sekiranya bisa terjadi pada perusahaan mereka di masa depan.
Yang dibicarakan bukan saja tentang perusahaan. Senior Faculty Member Rumah Perubahan juga mengajak para peserta untuk mendiskusikan kemampuan (skill) apa saja yang sekiranya menjadi penting dimiliki. Dari perbincangan tersebut, mereka bisa memberikan gambaran bagaimana seorang individu bisa berkontribusi baik secara personal maupun di dalam tim untuk PT KPEI. Itulah konsep yang diperkenalkan oleh Senior Faculty Member Rumah Perubahan dalam sesi Escaping The Past, Creating The Future.
Startegi Tanpa Mentalitas Mustahil Terlaksana
Kalau di hari pertama para peserta mendapatkan pengetahuan tentang disruption yang terjadi, di hari kedua mereka ditantang untuk mempersiapkan mentalitas seorang Driver. Sebagaimana tertulis dalam buku Self Driving karya Prof. Rhenald Kasali, seorang Good Driver dan Good Passenger akan membuat perusahaan menjadi semakin relevan dengan perkembangan zaman. Untuk itu, guna memantapkan konsep, para peserta kemudian melakukan complex simulation bertajuk Urban Outbond. Mereka hanya dibekali resource yang serba terbatas untuk menyelesaikan keseluruhan simulasi. Di situlah, mereka ditantang untuk mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. Mulai dari berpikir kritis hingga berpikir kreatif sebagimana elemen yang ada pada 7 Elements of Self Driving.
Sebelum pelatihan berakhir, para peserta diajak untuk mendiskusikan apa saja yang mereka dapatkan sepanjang complex simulation tersebut. Memang, pasti ada rintangan dan hambatan, tetapi dari situ, para peserta mengungkapkan bahwa mereka akhirnya mengeksplorasi hal-hal baru yang sebelumnya tidak terpikirkan hingga pengambilan keputusan yang tepat dan cepat.
Be An Agile Team in Disruption Era batch ketiga ditutup dengan foto bersama dan pengumuman kelompok terbaik.