Dalam tulisan sebelumnya, Be A Risk Taker: Do You Dare to Challenge Yourself, saya menulis bahwa menjadi Risk Taker berarti bersedia keluar dari zona nyaman, melawan rasa takut, dan tidak berhenti untuk berlatih. Bermodalkan diri kita sendiri, dengan mengubah mind pada brain, kita sebenarnya sudah bisa menjadi seorang Risk Taker. Rasa takut itu (fixed mindset) itu diubah menjadi hasrat untuk mencoba hal baru (growth mindset). Namun, membutuhkan konsistensi agar pola pikir kita terbiasa untuk berhadapan dengan opsi dan ragam risiko.
Maka dari itu, seseorang bisa menjadi Risk Taker melalui 6 langkah berikut.
Ketahuilah “The Why” pada Hidup Anda
Dalam sisa umur Anda, apa opportunity yang ingin Anda dapatkan ? Berbicara soal opportunity, mungkin sebagian Anda meragukan bahwa kesempatan tetaplah kesempatan. Ia berada di masa depan dan penuh ketidakpastian. Mentor saya mengajarkan bahwa dalam hidup, persiapan adalah segalanya. Rumusnya bisa disederhanakan menajdi keberuntungan = persiapan + kesempatan. Anda tidak bisa mengendalikan kesempatan, tetapi persiapan adalah segalanya tentang Anda. Mulailah dengan mengenali diri dan mengambil peran. Perubahan dunia ini merupakan kumulatif dari hasil kecil peran setiap individunya. Anda tidak benar-benar akan kehabisan kesempatan, maka itu persiapkanlah.
Berhenti Membuang-Buang waktu
Tentukan prioritas Anda untuk mencapai kesempatan tersebut. Waktu adalah sumber daya paling berharga. Ia harus dieksploitas sebaik-baiknya. Temukanlah mentor yang dapat paling tidak membimbing anda jika benar-benar bingung harus memulai dari mana.
Ubah Mindset Anda menjadi Risk Taker
Secepat apapun dunia berubah, Anda tak perlu khawatir selama memiliki growth mindset di benak Anda. Ya, Anda akan dapat menyesuaikan dengan apapun perubahan yang terjadi. Anda akan siap mengeksplorasi dengan learning agility yang cepat dan adaptif dengan situasi baru.
Tingkatkan Kecepatan Belajar Anda
Dalam learning agility, konsep iteration bertumbuh secara eksponensial. Anda mungkin akan kaget dan kerap mendapatkan nilai jelek. Namun seberapa cepat Anda bangkit dan mempelajari kesalahan adalah kunci. Anda boleh gagal, tetapi tidak sebagai splatter yang pecah ketika jatuh. Jadilah bouncer yang memantul lebih tinggi dari titik rendahnya.
Mulai Investasikan Waktu untuk Masa Depan.
Investasikan waktu Anda paling tidak untuk memirkirkan masa depan. Life mapping, financial plan, dan lain-lainnya. Ingat, tidak ada yang benar-benar mustahil sampai anda mampu membuat breakdown dari mimpi-mimpi itu.
Mulai Ambil Risiko
Ingat risiko berbeda dengan \”danger\”. Kalau orientasi Anda adalah \”danger\”, mungkin saja Anda akan kehilangan arah di tengah proses. Anda hanya bekerja serabutan, kelelahan tanpa tahu arah. Berbeda dengan risiko yang dimulai dengan perencanaan dan pemikiran yang matang. Ia memiliki hasil, dan berputar pada lingkaran iteration.
Memang keenam langkah di atas akan membutuhkan waktu dan persistensi dalam melakukannya. Namun, bukan berarti tidak bisa kan?