Coaching for Coach – Pemerintah Kota Tangerang Selatan

Bentuk dan gaya kepemimpinan dari individu masing-masing bisa berbeda. Salah satu faktornya antara lain karena kepribadian setiap orang. Namun, bukan berarti tidak bisa disamakan. Ada karakter-karaker dan mentalitas yang bisa dibentuk, sehingga human capital yang dipimpinnya merasa nyaman. Terlebih jika seorang pemimpin bisa membawa timnya untuk lebih produktif dan optimal. Untuk itulah, dibutuhkan gaya kepemimpinan yang sesuai.

Menjadi seorang leader belum tentu berarti menjadi seorang coach. Seseorang yang bisa diayomi oleh timnya. Dalam Coaching for Coach program yang dilangsungkan oleh Rumah Perubahan, sebanyak 30 peserta mengikuti keseluruhan sesi dengan antusias. Mereka semua berasal dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Selama satu hari (23 Oktober 2017), para peserta mendapatkan materi untuk menjadi seorang coach.

\"COC23

Acara dibuka pada pukul 08:00 WIB. Diawali oleh materi mengena urgensi menjadi seorang coach dalam karakter seorang pemimpin. Untuk menjadi seoran coach diperlukan rasa empati terhadap human capital yang dipimpinnya. Dengan begitu, rasa solidaritas pun akan terbangun. Kedekatan juga bisa membuat tim menjadi lebih terbuka dan berujung menjadi semakin produktif.

Pembahasan mengenai urgensi dari coaching dilanjutkan dengan sesi materi kedua. Bersama dengan Faculty Member dari Rumah Perubahan, mereka diajak membahas mengenai fundamental dalam coaching. Dalam bahasan tersebut, mereka diskusi lebih mendalam tentang coaching dan apa saja yang perlu diperhatikan ketika njadi seorang coach untuk timnya. Ada aspek-aspek yang harus tetap dipatuhi sehingga coaching pun bisa berjalan lancar.

\"COC23

Materi ketiga dilanjutkan selepas lunch break. Dengan sesi tentang stages of coaching, para peserta diajak untuk memahami apa saja tahapan-tahanpannya. Kalau di dua sesi materi sebelumnya peserta mengetahui gambaran dan pentingnya coaching, pada materi ketiga, mereka belajar mengenai teknisnya. Bahwa dalam melakukan coaching tidak bisa melompati satu step sekalipun. Ketiga materi yang sudah diberikan dimantapkan pula dengan pemberian tugas serta diskusi. Peserta dituntut tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan ketika materi disampaikan. Melainkan juga harus bergerak, berpendapat sehingga terciptalah suasana diskusi. Faculty Member pun juga nantinya mampu memberikan conto-contoh kasus yang lebih relevan dengan apa yang biasa dihadapi oleh para peserta.

Program Coaching for Coach yang berlangsung sejak pagi, berakhir pada pukul 16:00 WIB. Sekembalinya dari kegiatan ini, diharapkan peserta bisa menerapka untuk menjadi coach dalam gaya kepemimpinannya sehingga membuat human capital yang berkarya bersamanya bisa lebih optimal.

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *