Rumah Perubahan yang memiliki luas hingga 7 hektar ini tidak hanya sebagai pelopor transformasi semata. Dengan sebagian besar area hijau, Rumah Perubahan pun juga merupakan area konservasi.
Masih ramai dibahas bagaimana Amorphopallus titanum mekar di Rumah Perubahan. Membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 10 tahun untuk melihat mekarnya kelopak kemerahan dan tinggi yang bisa mencapai 4 meter. Berbeda dengan kerabatnya yang bernama Amorphopallus peoniifolius. Dikenal pula dengan nama Suweg, bunga bangkai yang satu ini tingginya hanya bisa mencapai 1,5 meter saja. Suweg juga merupakan salah satu spesies dalam keluarga bunga bangkai yang dikonservasi di Rumah Perubahan.
Suweg merupakan tanaman menahun dan biasanya mekar di awal musim hujan. Sama seperti Amorphopllus titanum, Suweg disebut tanaman dwimusim karena memiliki fase vegetatif dan generatif yang muncul tidak bersamaan. Yang menarik ialah, meskipun Suweg juga mengeluarkan aroma tidak sedap ketika mekar, namun umbinya bisa dikonsumsi. Masyarakat di Jawa khususnya, mengkonsumsi Suweg karena berkhasiat tinggi. Berbeda dengan daerah lain yang menganggap bunga bangkai sebagai hama sehingga keberadaannya seringkali diberantas.
Rumah Perubahan memiliki lebih dari 70 spesies tanaman langka termasuk di dalamnya keluarga Amorphopallus dan Rafflesia.