Memahami disruption memang bisa melalui buku terbaru Prof. Rhenald Kasali. Baru dirilis pada tanggal 19 Februari 2017 lalu, ternyata disambut dengan hangat. Terutama oleh para pimpinan-pimpinan eksekutif dari berbagai perusahaan, instansi, dan organisasi. Meskipun sudah dijembatani dengan artikel-artikel yang dipublikasikan oleh Prof. Rhenald Kasali melalui media massa, faktanya keberadaan disruption masih sulit untuk diterima.
Pemahaman terhadap konten dari buku Disruption, baik itu sudah dibantu dengan mendengarkan Disruption Speech Prof. Rhenald Kasali, rasanya kurang afdol apabila tidak juga melibatkan diri secara keseluruhan. Sama halnya ketika berbicara mengenai salah satu buku bestseller Prof. Rhenald Kasali, Self Driving. Ada yang kurang jika kita sebagai individu belum mengalaminya secara langsung.
Maka dari itu, untuk dapat menginternalisasi hal-hal yang sudah dijelaskan dalam buku Disruption, dipertajam lagi melalui public training Reformulating Strategy in the Era of Disruption (Selanjutnya disebut Disruption Training). Sebuah pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari langsung bersama Prof. Rhenald Kasali. Pelatihan ini juga berbeda dengan pelatihan yang ada di Rumah Perubahan selama ini.
Sebanyak 64 jajaran eksekutif dari berbagai bidang bisnis, termasuk di dalamnya adalah BUMN, ikut serta dalam Disruption Training. Acara dihelat pada Jumat, 24 Maret 2017 di Rumah Perubahan dan berakhir pada Sabtu, 25 Maret 2017. Hari pertama langsung dibuka oleh Prof. Rhenald Kasali, memberikan sambutan selamat datang sekaligus mengajak para peserta untuk mulai menyadari bahwa kini semua hal sedang terdisrupsi. Materi pertama dari Prof. Rhenald Kasali dibawakan dengan suasana yang dua arah. Bersifat diskusi agar semua peserta memahami dengan betul setiap poin yang dijelaskan.
Tidak hanya materi dan diskusi, para peserta juga langsung diberi studi kasus. Diajak berpikir dan membahas strategi yang bisa mereka lakukan supaya terselamatkan dari perubahan yang bergolak sangat cepat. Simulasi pun juga tidak diabaikan sebagai salah satu konten dalam pelatihan ini. Semua sensori pun diaktifkan.
Begitu pula di hari kedua. Peserta semakin semangat. Dari yang mulanya acara berlangsung di dalam Gedung Recode DNA, di hari terakhir kegiatan semua berpusat di Gedung Galea Belangi. Studi-studi kasus yang diberikan sudah berbeda dengan hari pertama. Setiap peserta dituntut untuk mampu memberikan argumen dan solusi strategi. Simulasi yang diberikan di hari kedua juga bertujuan untuk mengajak para peserta mulai melihat dari sudut yang benar-benar berbeda. Bahkan, dari hal yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Disruption Training berakhir di sore hari. Selain Prof. Rhenald Kasali, hadir pula beberapa narasumber seperti Pak M. Awaluddin dari Angkasa Pura 2 dan Pak Bartje Van Houten dari PT Djakarta Llyod.