Sebanyak 20 mahasiswa pilihan dari program Djarum Beasiswa Plus berkunjung ke Rumah Perubahan pada hari Jumat, 3 Februari 2017. Mereka tengah melakukan lokakarya pre-launching Community Empowerment dari serangkaian acara yang digagas oleh Djarum Foundation. Kedatangan mereka bertujuan untuk berkenalan lebih dekat dengan praktik socioenterprise dan memahami sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang socioentrepreneurship.
Setibanya di Rumah Perubahan, para peserta langsung diajak berkeliling. Berkenalan secara langsung bidang-bidang socioenterprise yang dimiliki dan dijalankan oleh Rumah Perubahan. Perjalanan mereka dimulai dari mengunjungi Rumah Baca Manca milik Yayasan Rumah Perubahan. Di Manca, mereka mendapatkan banyak informasi mengenai pengelolaan taman baca. Peserta pun aktif bertanya. Dari bagaimana cara mempromosikan Manca hingga pengelolaan buku.
Berpindah dari Manca, peserta pun menuju PAUD-TK Kutilang. Peserta terlihat antusias. Apalagi ketika mendengar penjelasan mengenai metode BCCT (Beyond Center and Circle Time) yang diterapkan dalam mendidik anak-anak usia dini. Tidak hanya itu, mereka juga terpukau ketika mengetahui kalau 90% dari para siswa di PAUD-TK Kutilang berasal dari keluarga kurang mampu.
Perjalanan mereka masih berlanjut. Setelah dari PAUD-TK Kutilang dan Rumah Baca Manca, peserta melanjutkan field trip di area Rumah Perubahan. Dijelaskan pula kalau Rumah Perubahan yang memiliki luas area 7 hektar juga merupakan area konservasi. Di dalamnya ada tanaman-tanaman langka asli Indonesia. Di samping itu, ada pula rusa, sapi dan kerbau yang dimanfaatkan sebagai sarana edukasi untuk anak-anak melalui kegiatan Petualang Cilik.
Field trip berujung di Rumah Tempe Rumah Perubahan. Setibanya di sana mereka disambut oleh Yudho Hutomo, direktur Rumah Tempe. Ternyata para peserta diajak membuat Tempe Embun. Mereka dijelaskan apa yang membuat Tempe Embun berbeda dari tempe yang sering mereka konsumsi. Yang lebih menyenangkan lagi, tempe yang mereka buat sendiri bisa dibawa pulang.
Apakah sampai disitu saja? Ternyata tidak! Peserta diajak untuk mengetahui lebih dalam lagi dengan sharing session dari para pelaku socioentreprenurship dan yang berkolaborasi dengan Rumah Perubahan. Dibuka oleh tim Petualang Cilik yang menyampaikan mengenai kegiatan edukatif untuk anak-anak. Kemudian dilanjutkan oleh tim dari Rootslab, Kitabisa.com, IndonesiaX.co.id hingga ditutup oleh sesi sharing bersama Prof. Rhenald Kasali.
Menurut para peserta Beswan Djarum Beasiswa Plus, mereka mendapatkan banyak ilmu dan insight dari Rumah Perubahan. Mereka berharap, ilmu yang sudah mereka dapatkan melalui kunjungan dan sharing session tersebut bisa mereka aplikasikan pada kegiatan community empowerment.