Hidup kita semakin lama semakin mudah dengan kehadiran teknologi. Dengan koneksi internet, kita bisa menjelajah hal baru. Apalagi kalau ditambah dengan platform dan aplikasi yang mampu mempertemukan kebutuhan dengan penyedia layanan. Lebih menyenangkannya lagi, platform tersebut sudah bisa memprediksi apa yang kita butuhkan, sehingga mereka memberikan rekomendasi. Kemudahan yang seperti itu dapat terjadi karena kini hampir semua pengelola platform dibantu oleh artificial intelligence dan machine learning.
Memangnya, seperti apa sih bentuk penerapan AI (artificial intelligence) dan machine learning di sekitar kita?
Ride Sharing Application
Bagaimana GO-JEK atau Grab menentukan tarif perjalanan? Bagaimana ride sharing app bisa memperkirakan waktu tempuh seorang driver menjemput pelanggannya? Jawabannya adalah melalui machine learning. Berkat machine learning pula, ride sharing app juga bisa memperkirakan kemanakah sebaiknya mereka mengarahkan para driver-nya alias memetakan titik-titik demand side. Termasuk dengan kebiasaan pengguna—pada waktu-waktu mereka memesan kendaraan.
Pengguna layanan Gmail pasti familiar dengan kategorisasi kotak masuk. Ada Primary, Social, dan Promotion. Ketiga kategori tersebut juga lahir berkat machine learning. Google mempelajari email mana saja yang biasanya langsung dibuka, mana yang baru dibuka setelah beberapa hari, hingga mana yang dibiarkan tapi tidak dilabeli spam. Dari situ, secara otomatis setiap email yang masuk akan dikategorikan oleh Gmail seperti yang kita lihat saat ini.
Social Media
Tidak diragukan lagi, hampir semua media sosial menggunakan kombinasi machine learning dan artificial intelligence (AI) untuk menampilkan konten-konten yang menarik bagi penggunanya. Instagram misalnya, ia mempelajari bagaimana pengguna menggunakan emoji untuk berinteraksi dengan para follower. Ketika pengguna akan memberikan komentar, Instagram sudah dapat memprediksi dan memberikan saran emoji yang sebaiknya dipilih.
Marketplace
Sering berbelanja online melalui marketplace? Pasti tidak asing dengan rekomendasi yang diberikan ketika membuka homepage-nya. Online marketplace menggunakan artificial intelligence (AI) dan machine learning untuk membaca kebiasaan para pelanggan. Barang apa saja yang hanya berada di wishlist, mana yang check out. Dari situ, marketplace kemudian mencoba memunculkan produk-produk yang sekiranya akan dikonsumsi oleh pelanggan.