Digital Ecosystem – #MO

Ada yang berbeda antara apa yang Anda pelajari 5-20 tahun yang lalu dengan hari ini, yaitu apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dan institusi. Dari sebelumnya membuat (mendesain) produk, saat ini berubah menjadi mendesain ekosistem.

Hal ini mengingatkan saya pada hari-hari awal saya membangun Rumah Perubahan. Karena berada di pinggiran kota, sedari awal saya mendesain kawasan ini sebagai sebuah pusat pemikiran dan pelatihan tentang perubahan dalam konsep yang benar-benar asri.

Pertanyaannya, apa yang harus kami tempatkan supaya kawasan ini benar-benar hidup?

Pohon-pohon besar kami tanam kembali. Setelah itu, ada yang mengusulkan agar kami memelihara burung. Namun, pikiran kami, berubah saat kami mendapat kunjungan dari seorang direktur perusahaan yang memproduksi semen dari Jerman. Kebetulan ia baru saja mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Paper Gold.

Ia mengajak saya berpikir tentang ecosystem. Jadi, alih-alih membeli sangkar untuk menempatkan burung, saya memilih untuk menambah pohon-pohon tertentu agar tersedia makanan-makanan yang disukai oleh burung-burung yang kelak akan datang sendirinya.

Saya menempatkan pohon buni yang buahnya digemari burung kutilang, kelapa sawit, duku, pisang, pepaya, kweni, dan banyak lagi.

Supaya buah-buahannya tidak dipetik oleh pegawai kami atau siapa pun orang yang lewat, di pohon-pohon itu kami pasang tulisan \”pisang untuk burung,\” dan seterusnya.

Sejak itu, burung-burung berdatangan dengan sendirinya dan saya bisa menikmati kicauan mereka pagi maupun sore, tanpa harus membeli burung atau menaruh mereka ke dalam sangkat. Saya tak perlu mengontrol dan menguasai hidup mereka. Mereka dapat tetap bebas hidup di alam.

Ecosystem adalah sebuah sistem yang menjamin makhluk-makhluk hidup saling berinteraksi, memberi kehidupan. Makhluk hidup itu terdiri dari individu-individu yang merdeka dan datang dengan sukarela.

Kini, istilah ecosystem dipakai secara besar-besaran dalam era digital, era connected society. Dunia digital mengubah cara kerja sebagian besar organisasi, dari mengorganisasi produk secara internal dengan sumber daya yang terintegrasi, menjadi sebuah panggung orkestrasi besar yang membuat banyak hal berubah dan mengandalkan ecosystem.

 

(Dikutip dari buku #MO: Sebuah Dunia Baru yang Membuat Banyak Orang Gagal Paham oleh Prof. Rhenald Kasali)

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *