Power of Orchestration

Dalam bahasa Yunani kuno, orchestra dimaknai sebagai arena antara tempat duduk penonton dan panggung yang digunakan oleh para penyanyi koor dan pemain musik. Dalam perkembangannya, kata orchestra merujuk pada primafila atau platea yang berarti panggung atau aula konser.

Musik orkestra mulai berkembang sejak abad ke-15 di Eropa. Dipimpin seorang konduktor, orkestra menghadirkan puluhan hingga ratusan musisi dan penyanyi di atas panggung. Berbagai alat musik jenis gesek/string, tiup, ataupun perkusi ada dan disediakan di dalam sebuah karya orkestra.

Kemampuan mengorkestrasi (orchestration) puluhan hingga ratusan orang dengan alat musik beragam itulah yang membuat panggung orkestra bisa melahirkan harmoni yang begitu indah. Dalam dunia hiburan, setiap penyedia jasa orkestrasi menyediakan seluruh alat musik, lengkap dengan pemain dan sound system-nya. Ini tentu berbeda dengan solo, kuartet atau sebuah band kecil yang hampir pasti tak memerlukan seorang konduktor.

Demikian pula dalam dunia bisnis. Teknologi ibarat platform ibarat panggung konser. Namun, dalam skala besar yang tak terbatas. Tidak hanya bisa menampung puluhan atau ratusan orang, tetapi bahkan bisa jutaan hingga miliaran orang. Produsen dan konsumen sama-sama bisa naik ke atas panggung konser, lalu berinteraksi satu sama lain. Ini tentu membutuhkan teknologi dan menjadi lebih mudah dengan adanya kecerdasan buatan (AI).

Kini, mereka bisa tidak saling mengenal, tetapi ada system governance yang membuat mereka bisa saling percaya. Yang mengelola dan mengawal governance-nya itu sudah pasti adalah pengelola platform. Kita perlu mengenalnya karena sistem governance yang kita kenal selama ini adalah governance yang bersifat internal dan top-bottom, kini governance-nya menjadi eksternal dan horizontal.

Misalnya, peer review secara berkala, rating system, atau dengan cara-cara lain. Yang jelas, ada ketentuan dan cara untuk menyatukan kerja sama dan mengeluarkan mereka yang tidak bisa dipercaya agar menghasilkan kesatuan yang produktif.

Harmoni yang dihasilkan sebuah orkestrasi (atau orchestration) juga bukan semata-mata dalam bentuk nada-nada indah sebagaimana musik orkestra, melainkan dalam wujud value creation dan lalu lintas data dalam jumlah raksasa. Dengan cara itulah, \”panggung konser\” platform terus membesar dan menarik lebih banyak produsen dan konsumen untuk ikut bergabung.

(Dicuplik dari buku Prof. Rhenald Kasali, \”#MO: Sebuah Dunia Baru yang Membuat Banyak Orang Gagal Paham\”)

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *