Menulis merupakan kegiatan yang untuk menjadi abadi. Begitulah yang dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer, seorang sastsrawan Indonesia. Menulis yang baik dan enak untuk dibaca membutuhkan latihan dan pengajaran. Tidak cukup itu saja, untuk dapat menulis, seseorang harus bersedia untuk membaca lebih banyak, membuka mata, hati, dan telinga lebih lebar sehingga bisa menangkap momen-momen untuk kemudian dituangkan ke dalam tulisan.
Seperti yang dilakukan oleh 30 siswa SMA Santa Ursula BSD di Rumah Perubahan. Selama dua hari (21-22 Mei2018), mereka mengikuti Creative Writing Workshop. Sesuai dengan nama kegiatannya, para siswa diberi pengarahan bagaimana caranya menulis mulai dari hal yang mendasar hingga pada tingkat yang lebih kompleks.
Pada hari pertama, siswa-siwa tersebut sudah disambut dengan cara belajar yang menyenangkan. Mereka tidak hanya duduk dan mendengarkan, melainkan langsung melakukan aktivitas. Misalnya saja dalam mencari ide tulisan, mereka bisa menggunakan media lain seperti majalah dan koran. Mengembangkan tulisan juga bisa saja dari hal-hal sederhana di sekitar mereka. Proses penggalian ide tersebut dilakakukan oleh siswa dengan fun.
Hal terkait menulis yang didapatkan adalah bahwa menulis tidak harus dimulai dengan frasa \”Pada suatu hari\” atau \”Once upon a time\”. Mereka bisa menuliskan semuanya baik yang imajinatif ataupun tidak. Maka, pada sesi kedua, Faculty Member Rumah Perubahan memberikan materi tentang struktur dalam menulis. Para siswa diperkenalkan bahwa menulis juga memiliki tata aturan yang memudahkan penulis untuk menuangkan tulisan dan juga memudahkan pembaca untuk menikmati tulisan.
Hari pertama para siswa memang diberikan materi untuk memperluas wawasan mereka. Misalnya saja mereka diperkenalkan dengan bentuk tulisan selain cerita pendek (cerpen) yakni puisi. Maka di hari kedua, para siswa dibebaskan untuk menulis. Mereka didampingi oleh tim dari Rumah Perubahan. Dari 30 siswa tersebut, mereka menciptakan beragam bentuk tulisan. Ada yang menuliskan cerpen, ada yang menuliskan non-fiksi, ada pula yang membuat puisi. Mereka membuktikan bahwa tulisan pun juga bisa diciptakan dengan menggunakan ide-ide yang ada di sekeliling mereka.
Creative Writing Workshop juga memfasilitasi para siswa untuk lebih percaya diri dalam membacakan karyanya di depan rekan-rekan yang lain.