Belakangan ini tampak sudah bagaimana tren di kalangan masyakarat berubah. Era disrupsi digadang-gadang sebagai penyebab dari perubahan tersebut. Peta permainan berubah. Termasuk dalam staretgi marketing.
Marketing in the Era of Disruption training memasuki batch kedua pada 17-18 November 2017. Diikuti oleh 40 peserta, kegiatan di hari pertama dibuka dengan diskusi mengenai studi kasus. Pada Marketing in the Era of Disruption, peserta diberikan terlebih dahulu studi-studi kasus yang memaparkan mengenai fenomena marketing yang tengah terjadi belakangan ini. Mereka juga harus menjawab pertanyaan yang tersedia pada setiap studi kasus sebelum nantinya didiskusikan bersama-sama.
Di hari pertama, peserta mendapatkan pemaparan langsung dari Prof. Rhenald Kasali mengenai Post-Industrial Marketing. Pada kesempatan itu pula, peserta menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Bahkan pertanyaan mengenai studi kasus pun juga tidak luput untuk dapat dibahas bersama Guru Besar bidang manajemen tersebut.
Di hari pertama pula, sebanyak 5 studi kasus telah mereka bahas secara mendalam. Dipandu oleh Senior Faculty Member dari Rumah Perubahan, peserta tuntas memahami keypoint apa saja yang harus diperhatikan ketika berbicara marketing di era disrupsi.
Hari kedua dimulai pada pukul 08:00 WIB. Sebelum menuju pada materi, para peserta diminta untuk mengutarakan materi yang berhasil mereka dapatkan ketika hari pertama.
Studi kasus selanjutnya mengantarkan peserta kepada sharing session bersama pelaku disruptive marketing. Sesi tersebut tentu dimanfaatkan oleh peserta dengan melontarkan pendapat dan pertanyaan-pertanyaan. Diskusi pun berjalan dengan lebih hidup.
Marketing in the Era of Disruption tidak hanya proses pelatihan di dalam ruangan saja. Para peserta juga diajak untuk melakukan simulasi demi memperkaya pemahaman akan bagaimana melakukan marketing di era disrupsi. Dari simulasi tersebut, maka tumbuhlah pola pikir yang mengatakan bahwa marketing di era disrupsi memang berbeda, namun bisa dilakukan.