Berada dalam posisi sebagai pimpinan tidak hanya sekedar mengemban tanggung jawab yang besar. Selain bertanggung jawab terhadap program yang diinisiasikannya, seorang pemimpin juga bertanggung jawab terhadap human capital yang dimilikinya. Tanpa adanya kehadiran human capital, tentu saja program yang ingin direalisasikan untuk mencapai visi tidak akan terlaksana dengan baik. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memiliki kecakapan selain sekedar memimpin.
Leadership skill memang penting dan wajib dimiliki oleh para pimpinan. Tanpa adanya leadership yang mumpuni, maka seorang pemimpin akan kesulitan untuk mengatur dan mengelola sumber daya yang dimilikinya. Hal tersebut tentu akan memengaruhi produktivitas.

Berbicara tentang pengelolaan sumber daya manusia, tentu harus memerhatikan semua aspeknya. Termasuk bagaimana cara membina mereka sehingga kinerjanya positif dan goal yang sudah ditetapkan bisa tercapai. Maka dari itu, penting kiranya untuk para pemimpin memahami bahwa sebagai pimpinan, mereka tidak hanya seorang leader, namun juga seorang coach.
Itulah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan kepada 30 Change Agent. Kegiatan bertajuk Coaching for Coach dilakukan selama satu hari (9/10), bertempat di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Sebagai permulaan, para peserta diberi perkenalan mengenai apa itu coaching melalui materi pentingnya menjadi coach untuk tim sendiri. Disampaikan bahwa menjadi coach memang perlu untuk membuat suasana dalam tim menjadi lebih akrab dengan sentuhan kekeluargaan. Menjadi seorang coach juga berarti bersedia memerhatikan hal personal para human capital sehingga mereka merasa diterima di dalam tim. Dengan hal-hal seperti itu, tim pun bisa menyamakan ritme bergeraknya dan akan memberikan efek positif terhadap kinerja.

Pada materi kedua, para peserta mendapatkan materi yang membahas fundamental of coaching. Mereka memperdalam lebih lanjut bagaimanakah menjadi seorang coach yang baik sekaligus berpengaruh positif terhadap anggota timnya. Digabungkan dengan pengertian terhadap pentingnya menjadi seorang coach, maka seorang pemimpin juga memiliki andil yang sama besarnya untuk perkembangan diri masing-masing anggota tim.
Semakin siang, materi juga semakin mendalam. Mengupas dan mengajak para peserta untuk benar-benar mengerti bagaimana menjadi seorang coach. Selepas makan siang, materi pun berlanjut mengenai tahapan dalam coaching (stages of coaching). Dari situ, peserta bisa mempraktikkan setiap langkahnya dengan lebih mudah. Setiap tahapan ditunjukkan pula apa yang bisa dilakukan sebagai permulaan hingga nanti tetap menjaga agar suasana positif tersebut tetap terjaga di dalam tim dan produktivitas meningkat.
Coaching for Coach ditutup dengan pemberian assignment kepada para peserta untuk segera diaplikasikan di dalam lingkungannya masing-masing.