Sebagai bentuk apreasiasi memperingati ditetapkannya batik sebagai \”Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi\” oleh UNESCO, maka setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan menjadi Hari Batik Nasional. Tidak hanya menggunakan canting, banyak sekali teknik membatik yang ada di Indonesia. Itulah yang membuat keragaman di tanah air semakin indah.
Petualang Cilik kali ini mengajak putra – putri Indonesia mengenal salah satu teknik Batik yang sering dijumpai. Para peserta yang berusia 4-11 tahun ini pun antusias untuk ikut memeriahkan Hari Batik Nasional yang menjadi tema kegiatan Petualang Cilik pada Minggu, 8 Oktober 2017.
Sebelum belajar untuk membatik bersama, para peserta diajak mengenal berbagai macam batik yang ada di Indonesia. Untuk memudahkan peserta dan merasakan tekstur kain batik, maka sebanyak 12 kain Batik dibentangkan di area Saung Greenzone atas. Tidak sedikit yang akhirnya menggunakan batik yang dibentangkan menjadi latar foto.
Kegiatan pun dimulai, untuk membatik, para peserta harus menyelesaikan wahana funlethic terlebih dahulu. Wahana ini berada di di area Greenzone bawah Rumah Perubahan yang telah disiapkan menjadi sarana melatih gerak motorik kasar anak seperti berlari zig zag dan melompat sambil membawa kain yang digunakan sebagai media membatik.
Setelah peserta sampai di garis akhir, mereka diarahkan untuk membuat batik dengan teknik jumputan. Kain yang sudah dibawa selama funlethic pun sengaja dalam keadaan basah. Dalam proses membatik, para peserta hanya dibantu untuk melipat dan mengikat kain. Sementara untuk pemberian warna semua diserahkan pada para peserta tergantung kreativitas masing-masing anak.
Anak-anak pun menuangkan berbagai warna di setiap sisi kain. Setelah puas dengan hasil karyanya, peserta dibantu untuk melepaskan ikatan pada kain. Kain kemudian dibentangkan agar mengering. Tak lupa tiap anak membubuhkan namanya pada karya masing-masing. Tentu agar hasil karya tidak tertukar ketika dibawa pulang.
Selain membatik, terdapat wahana memandikan kerbau sebagai sarana untuk berinteraksi dengan hewan di Rumah Perubahan. Terdapat juga wahana memanen sayur. Para peserta pun dapat pulang membawa sayur yang telah dipanen.