5 Cara Menunjukkan Kontras dalam Menghadapi Disruption

Hal yang terjadi pada kebanyakan orang atau bahkan institusi/organisasi/perusahaan adalah kemampuan untuk melihat dan merasakan adanya perubahan. Apalagi dalam era disruption seperti sekarang ini. Seperti yang tertulis dalam buku Prof. Rhenald Kasali, para pendatang baru tersebut adalah mereka yang tidak kelihatan. Namun, \”tidak kelihatan\” bukan berarti tak kasat mata. Hanya saja, sebagian besar dari kita tidak menyadari pentingnya kemampuan untuk \”membaca\” bahkan untuk \”melihat\”.

Untuk mengahadapi era disruption, mengajak tim untuk mampu \”melihat\” dan \”membaca\” adalah sebuah awal yang bisa dilakukan sebelum merumuskan langkah selanjutnya.

Oleh karena itu, salah satu cara mengajak orang-orang lain untuk melihat (sebelum menuju tahapan membaca) adalah dengan menunjukkan kontras. Berikut merupakan beberapa cara bagaimana mengajak untuk melihat kontras, di antaranya:

1. Fokus

Fokuskan dua perbedaan secara mencolok, jangan lebih. Tanyakan pada tim kita mengapa keduanya berbeda dan mintalah analisis mereka mana yang lebih baik (lihat lebih jauh dalam Bab 4 buku Disruption oleh Rhenald Kasali).

2. Hindari penyajian yang kompleks

Penyajian yang kompleks hanya membuat orang bingung dan sulit menangkap esensi sebuah pesan.

3. Piknik.

Piknik ke luar negeri, mengunjungi pasar/produsen di negeri orang atau di perusahaan milik orang lain dapat menimbulkan gambaran yang kontras antara “kita” dengan “mereka”.

4. Pengalaman.

Bawa tim kita untuk mengalami sendiri sesuatu yang berbeda di tempat lain. Atau bawa tim baru dari dunia lain untuk melakukan sesuatu di tempat kita.

5. Pareto.

Dalam bisnis berlaku hukum pareto 80/20. Fokuskanlah pada perubahan 20% yang memberikan konstribusi terbesar. Carilah penyebab kerugian terbesar, atau pemberi kesempatan terbesar yang biayanya tidak terlalu besar. Dengan menunjukkan satu atau dua penyebab, maka kita bisa memperbaiki sesuatu secara bertahap.

Adakalanya sesuatu yang kontras di mata kita belum tentu dilihat sebagai sebuah kontras oleh mata orang lain di dalam tim. Memperlihatkan suatu kontras memerlukan suatu seni tersendiri. Namun, kalau orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita sudah terbiasa berinteraksi dengan dunia lain dengan berbagai hasil analisis dan terekspos dengan perubahan-perubahan itu maka menunjukkan suatu kontras bukanlah sesuatu yang sulit. Mereka bahkan dengan sangat cepat menangkap kontras itu dan memfokuskan pada satu atau dua variabel yang harus ditangani dengan cepat.

Pada akhirnya, kejelian melihat kontras adalah keniscayaan yang perlu dimiliki setiap orang dalam menghadapi era perubahan yang begitu cepat dan tak terduga. Hanya dengan mampu membuka mata, seseorang bisa dengan mudah mengidentifikasi suatu peristiwa bahkan dari gejala-gejala awal yang mulanya sulit terlihat. Dengan begitu, \”membaca\” keadaan pun bisa dilakukan sebagai sebuah langkah untuk merumuskan strategi menghadapi disruption.

Tulisan lengkapnya bisa Anda baca di buku Prof. Rhenald Kasali yang berjudul Disruption: Menghadapi Lawan-Lawan Tak Kelihatan dalam Peradaban Uber. Untuk memperdalam hal tersebut, Anda juga bisa mengikuti pelatihan Reformulating Strategy in the Era of Disruption.

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *