Di era disrupsi seperti sekarang ini, diperlukan strategi yang benar supaya tetap bisa bertahan. Tidak hanya para pemangku jabatan penting di instansi ataupun perusahaan. Seorang pengusaha pun juga perlu memiliki strategi yang tepat supaya tidak tergerus dan menjadi kalah. Hal tersebut yang dilihat oleh 15 pemuda-pemudi pilihan Pemerintah Daerah Bali.
Lima belas orang pengusaha muda tersebut adalah mereka yang terpilih melalui seleksi ketat yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Bali. Selama 2 hari 1 malam (11-12 Agustus 2017), mereka diberi materi untuk mengembangkan diri menjadi pengusaha di era disrupsi. Dimulai pada tanggal 11 Agustus, mereka disambut dengan materi Be A Great Entrepreneur. Sesi pembuka tersebut sekaligus sebagai sebuah pemantik untuk memberikan wawasan kepada para peserta mengenai kemampuan berwirausaha yang harus menjadi luar biasa. Dari sesi tersebut, mereka pun mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang menjadi seorang entrepreneur.
Setelah break, materi pun berganti. Menjadi entrepreneur bukan hanya soal kemampuan untuk memasarkan saja, melainkan juga bagaimana cara pikirnya untuk membaca peluang. Oleh karena itu, pada sesi kedua yang berjudul Bongkar Mental Block, Faculty Member Rumah Perubahan menekankan bahwa memulai dari hal kecil yang secara persisten dan konsisten terus dilakukan dapat membantu dalam menembus kesulitan. Namun hal tersebut bukan berarti seorang entrepreneur menghindari kesulitan, melainkan untuk menghadapi dan menyelesaiakannya dengan cara yang berbeda, di luar kaidah yang biasanya.
Setelah dua sesi kelas dan mendapatkan banyak materi untuk menjadi entrepreneur dengan mindset yang growth, para peserta kemudian diajak untuk membuat business model canvas. Masing-masing dari mereka diminta untuk mengisi setiap kolom dalam kanvas/lembar model bisnis yang sudah diberikan dengan tujuan memudahkan para peserta untuk mengembangkan bisnis yang sudah dijalaninya. Sesi tersebut disambut dengan antusias oleh para peserta. Menurut mereka, sesi business model canvas sangat membantu dalam memetakan bisnis yang sedang mereka jalani.
Di hari kedua, terdapat kombinasi antara sesi kelas dengan simulasi luar ruangan. Di pagi hari, peserta berada dalam kelas Business Goes Online. Dalam era yang seperti sekarang ini, dimana terjadi shifting yang belum disadari, memahami bisnis yang sifatnya online menjadi hal yang cukup penting. Dengan bekal pengetahuan tersebut, peserta diharapkan mampu memiliki inovasi-inovasi untuk usahanya.
Sebelum berada di luar ruangan untuk simulasi Mission Impossible, para peserta mendapatkan kelas bersama Faculty Member Rumah Perubahan tentang menjadi entrepreneur sejati. Dalam sesi yang bersifat sharing tersebut, para peserta banyak memperoleh ilmu dan wawasan yang membantu mereka untuk menghadapi hambatan selama proses usahanya.
Simulasi Mission Impossible yang berjalan di sekitar area Rumah Perubahan berhasil dilakukan oleh semua peserta. Sekembalinya ke ruang kelas, Faculty Member Rumah Perubahan mulai membahas mengenai simulasi tersebut. Diskusi pun menjadi hidup karena semua peserta mengemukakan pendapatkan mengenai simulasi itu dan apa pengaruhnya untuk perkembangan bisnis mereka.
Dynamic Entrepreneurs Training berakhir pada tanggal 12 Agustus 2017 dengan awarding kelompok dan peserta terbaik. Dynamic Entrepreneurs Training merupakan public training yang bisa Anda ikuti.
kapan ada jadwal training lagi mhn utk menginformasikan ke email saya