Televisi, Kita, dan Perubahan: Cameragenic VS Auragenic
Suka atau tak suka, kita tengah menjelajahi peradaban kamera. Sebuah peradaban di depan lensa yang secepat kilat memantulkan citra, muncul, tayang, dan beredar. Peradaban yang tak lagi membatasi hubungan antara presiden dengan rakyatnya, Coca Cola dengan pelanggannya, atau musisi dengan penggemarnya.
Di peradaban ini, bukan hanya Cinta Laura yang berbahasa kamera. Tak ada lagi yang asli, selain yang candid. Semua ber-acting dan sadar branding. Kesadaran yang dulu hanya ada di dunia marketing pun melebar ke panggung politik, akademik, entertainment, hingga kegiatan amal. Televisi pun berubah. Bahkan TVRI yang terkesan diam pun bangkit. Dan BBC yang menjadi milik publik pun berkibar kuat.
Transformasi besar-besaran tak terhindarkan. Dari single screen ke multiscreen, cameragenic menjadi auragenic. Namun banyak figur gagal membangun camera branding. Apa artinya camera branding bagi bisnis atau karier politik seseorang? Inilah Camera Branding, kamera di saku setiap orang yang membentuk masa depan…