Presiden Sedih Melihat Pedagang Kaki Lima Digusur

Pedagang kaki lima merupakan bagian dari usahawan mikro, kecil dan menengah yang menggerakkan perekonomian nasional. Oleh karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono mengaku gembira b meresmikan Program Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima sebagai Gerakan Kewirausahaan Nasional.

\”Saya menyambut gembira prakarsa untuk melakukanpemberdayaan bagi para pedagang kaki lima. Ini prakarsa yang baik dan harus kita dukung penuh. Di berbagai kesempatan saya sering menyampaikan, saya tidak senang kalau melihat saudara kita para pedagang kaki lima digusur, apalagi dengan kekerasan,\” kata Presiden dalam peringatan Gerakan Kewirausahaan Nasional 2012 di UKM Convention Center, di Gedung SME Tower, Jakarta, Kamis (8/3).

Untuk menghindari penggusuran, Presiden menghimbau kepada seluruh pedagang kaki lima untuk menjalankan usaha dengan tertib sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, sehingga mereka bisa menjadi bagian dari pembangunan di daerah tersebut.

\”Pedagang kaki lima yang ditata dengan baik, tertib. menjaga kebersihan, menjajakan dagangan yang dibutuhkan masyarakat akan membawa manfaat yang bagi kota dimana pedagang kaki lima menjalan usahanya,\” ujar SBY.

Keberadaan pedagang kaki lima menjadi penting, lanjut Kepala Negara, karena menciptakan pekerjaan, sehingga menurunkan pengangguran, akan menurunkan tingkat kejahatan di daerah tersebut, selain tentu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah masing-masing.

\”Ketika kita menciptakan lapangan pekerjaan, akan memberikan kepastian hidup dan tidak mudah tergoda untuk melakukan kejahatan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,\” katanya.

Presiden mengatakan banyak orang sukses di berbagai negara karena memiliki pikiran dan jiwa wirausaha yang kuat. Kaum wirausahawan memiliki karakter inovatif, mandiri, berani mengambil resiko, tidak mudah menyerah dan senang dengan terobosan. \”Mereka juga siap gagal, tetapi bangkit, lagi, mencoba lagi, dan mereka bukan orang yang mencari jalan pintas, jalan lunak,\” katanya.

Presiden mengundang  dan memberi peluang bagi para wirausahawan untuk memanfaatkan modal dan peluang yang dimiliki oleh Indonesia seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, infrastruktur dan sebagainya demi kesuksesan wirausaha mereka.

\”Jangan sia-siakan momentum sejarah ini. Ubah masa depan saudara, ubah masa depan kita semua, dan masa depan negeri yang kita cintai. Ikutlah barisan besar bangsa yang optimis, yang berpikir optimis dan mau bekerja keras untuk sukses. Jangan bergabung dengan barisan yang berpikir negatif, pesimis, dan mudah menyalahkan orang lain, tetapi malas dan tidak mau bekerja apapun,\” tegasnya.

Presiden menyambut gembira penjelasan dari Menteri Koperasi dan UKM yang melaporkan pertambahan 3,2 juta wirausahawan baru selama 2011. \”Kita berharap di tahun mendatang kita bisa hadirkan, kita ciptakan lebih banyak peluang dari para wirausawan sehingga ekonomi negara akan terus tumbuh dan dengan pertumbuhan ekonomi kesejahteraan rakyat akan terus ditingkatkan,\” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden RI dan para hadirin menyaksikan pemberian secara simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan jumlah berkisar Rp 50-150 juta kepada wirasusahawan pemula. Juga diberikan secara simbolis Dana Bergulir bagi beberapa Koperasi yang disrahkan oleh beberapa Direktur Bank Pelaksana KUR.

Pada acara tersebut Kementerian Koperasi dan UKM memberikan penghargaan kepada tokoh penggerak usaha dan wirausaha sukses antara lain kepada Dosen UI dan praktisi bisnis pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali, Direktur Utama Telkom Tbk Rinaldi Firmansyah.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Perhubungan, Wakil Ketua DPR Prijo Budi Santoso, dan sejumlah pimpinan BUMN serta kelompok perusahaan swasta.

http://www.setkab.go.id/index.php?pg=detailartikel&p=3793

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *