Pemerintah Kaltim kian berbenah. Tak hanya sekedar kata, komitmen ini tampak dari berbagai program pengembangan sumber daya manusia yang didedikasikan kepada para pegawai negeri sipil, salah satunya adalah Program pengembangan SDM melalui pelatihan di Rumah Perubahan dengan tema Empowering The Potential Of Change Leaders.
Menghadapi situasi ekonomi yang penuh turbulensi ini, pemerintah daerah dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan, masuknya investasi-investasi dari luar harus diiringi dengan fungsi regulator yang semakin kuat, perkembangan mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat harus pula diiringi dengan peningkatan pelayanan publik yang diberikan pemerintah daerah. Untuk itulah, Rumah Perubahan memberikan pelatihan agar peserta mampu melek perubahan, beradaptasi dan menjadi pemimpin ditengah turbulensi.
Peserta pelatihan yang merupakan pejabat eselon III dari berbagai instansi pemprov Kaltim tersebut, selama tiga hari dari tanggal 8 hingga 10 Mei 2012 dilatih secara intensif oleh sederet pembicara-pembicara yang merupakan ahli dibidangnya masing-masing. Dihari pertama Ibu Tatiyana Syarief membawakan materi Leadership Challenge Theraphy, pada materi ini peserta diajak untuk merefleksikan kembali makna kepemimpinan dan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik.
Tidak hanya kepemimpinan, peserta juga dibekali oleh materi-materi lain yang relevan dalam proses peningkatan kapasitas dan kualitas kerja, seperti Creative Thingking oleh bapak Adjie Santoso dan Service Attitude oleh ibu Tenny Gutawa, tidak ketinggalan Masril Koto yang merupakan seorang Social Entrepreneur kenamaan dari Sumatra Barat berbagi pengalaman dalam sesi Sharing Experience Tokoh perubahan. Materi-materi diatas diracik sedemikian rupa melalui permainan, simulasi, tampilan multimedia dan inovasi lainnya demi mendukung proses penyerapan materi oleh peserta.
Prof Rhenald Kasali berkesempatan menyampaikan materi utama dengan judul Myelin: From Brain Memory to Muscle Memory danCracking Zone: Memetakan Abad 21, materi ini sangat berhasil menjaring antusiasme dan membuka cakrawala berpikir peserta yang selama ini masih terbelenggu oleh berbagai budaya-budaya destruktif yang berkembang dikalangan pemerintahan.
\”Kita sering gagal melihat peluang, kalaupun mampu melihat jarang yang langsung dapat bergerak, dan lebih jauh lagi sedikit yang setelah bergerak mampu menyelesaikan, perubahan harus diselesaikan melalui fase melihat, bergerak, dan menyelesaikan,\” tutur Prof Rhenald Kasali saat memberikan pelatihan yang berlangsung di Rumah Perubahan di kawasan Jatimurni, Bekasi.
Selain materi dalam kelas, peserta turut dilibatkan dalam aktivitas-aktivitas outdoor seperti fun aerobic serta outbound. Outboundyang dilakukan di Rumah Perubahan mengadopsi konsep Myelin, dimana peserta dilatih untuk mampu mengaktifasi muscle memorymereka melalui kegiatan langsung dilapangan, muscle memory adalah salah satu penentu keberhasilan disamping brain memory. Berbagai permainan disuguhkan, apakah itu yang bernuansa permainan logika, kerjasama, melatih konsentrasi, kekuatan fisik, hingga kecakapan bermain di Lumpur, peserta tampak sangat aktif dan fun mengkuti serangkaian aktifitas tersebut.
Harapan kita bersama tentunya para peserta pelatihan setelah pulang mampu menerapkan berbagai pembelajaran yang didapatkan di Rumah Perubahan, materi-materi dikelas dan diluar kelas mampu dikonversi menjadi strategi-strategi kongkrit di lapangan yang dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan,dan pelayanan kepada masyarakat. Sebuah berita gembira bagi Rumah Perubahan bila nilai-nilai perubahan semakin mengalami vibrasi dan tersebar ke seluruh Indonesia, adalah komitmen kami untuk terus mendidik masyarakat dan membebaskan pikiran dari belenggu-belenggu yang membuat kita enggan untuk berubah dan berujung enggan terhadap perbaikan. Salam Perubahan.