Suasana Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki tanggal 17 hingga 22 November lalu tampak berbeda. Kali itu Sanggar Anak Akar merayakan ulang tahunnya yang ke-17 dengan mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari karnaval kostum dan topeng yang diikuti oleh 400-500 anak , festival perkusi, festival video, workshop dolanan tradisional anak-anak, pameran karya kewirausahaan sosial, Pertunjukan Teater Musikal “Lentera Rumah Kita” Produksi XVIII Sanggar Anak Akar, Seminar “Kewirausahaan Sosial Sebagai Gerakan Perubahan” dengan key notespeaker Prof. Dr. Rhenald Kasali, dan Peluncuran Buku Dari Akar Kami Tumbuh.
Sanggar Anak Akar merupakan sebuah komunitas sosial yang didirikan khusus untuk anak-anak jalanan, dengan menyelenggarakan praktik pendidikan alternatif setara sekolah menengah pertama. Karena itu pula, dalam rangakaian acara ulang tahunnya yang diberi tajuk @KARNAVAL–17 tahun, Sanggar Anak Akar mengusung tema “Menumbuhkan Budaya Berbagi dan Kreatif untuk Kemandirian”.
Untuk memeriahkan acara, Sanggar Anak Akar mengundang beberapa lembaga sosial dari berbagai kota, khususnya di Pulau Jawa. Salah satunya peserta yang menarik perhatian adalah Komunitas Muntilan yang dibentuk sebagai wujud kesadaran untuk membantu fasilitasi pendidikan anak-anak korban bencana Merapi di Yogyakarta.
Dari Jakarta, undangan yang turut meramaikan ulang tahun Sanggar Anak Akar adalah PAUD dan TK Kutilang-Rumah Perubahan sebagai penggerak pendidikan anak usia dini dengan metode Beyond Center and Circle Time. Selama 2 hari, dari tanggal 20 hingga 21 November 2011, PAUD dan TK Kutilang-Rumah Perubahan menggelar stand dengan memajang pernak-pernik hasil karya anak didik hingga foto-foto kegiatan di PAUD dan TK Kutilang-Rumah Perubahan. Alat-alat peraga yang disiapkan oleh PAUD dan TK Kutilang-Rumah Perubahan. Permainan balok untuk membangun berbagai bentuk, melukis dengan bubur kertas, hingga melukis dengan menggunakan cat air mampu menyedot anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa untuk berpartisipasi di stand PAUD dan TK Kutilang-Rumah Perubahan. Selain itu juga diputar film mengenai Rumah Perubahan.
Drh. Luluk Mariyam FR, kepala PAUD dan TK Kutilang-Rumah Perubahan, memberikan aprisiasi yang sangat tinggi terhadap acara ini, khususnya bagi para pendidik di komunitas sosial dan pelaku perubahan. Luluk berharap semoga semakin banyak komunitas sosial yang peduli dan mendedikasikan diri untuk keberlangsungan pendidikan di Indonesia. Salam Perubahan!