“Mendaratkan manusia ke bulan dan membawa mereka kembali ke bumi dengan selamat pada akhir dekade ini. “ Tebaklah siapa yang membuat pernyataan ini?
Benar! Itulah vision statement yang diajukan John F. Kennedy sebelum ia terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Dan Andapun tahu apa yang ia lakukan selama masa jabatannya. Dalam beberapa kesempatan ia berulang-ulang menyebutkan alasannya. “Kita memilih terbang ke bulan, bukan mendaki gunung karena itu sulit dan kita tidak ingin membiarkan Uni Soviet melihat bumi Amerika dari atas langit kita,” ujarnya.
Visi dan Misi kini telah menjadi jargon sehari-hari masyarakat, dan selalu muncul saat Pilkada sampai Pilkate (Pemilihan Ketua RT). Dan anehnya, tak satupun visi para pemimpin diingat masyarakatnya. Saya curiga, jangan-jangan para pemimpin sudah lupa dengan vision statement yang mereka buat sendiri karena terbukti hasil yang mereka capai jauh dari yang mereka janjikan dan mereka melupakan janji-janjinya. Lagi pula mengapa Visi itu cuma diucapkan selama pemilihan?
Jelas dan Singkat
Mungkin juga semua terlupa karena apa yang dibuat adalah pernyataan yang klise, asal-asalan, dan bahkan terlalu kompleks. Disebut klise karena Visinya terlalu umum, jauh sekali, mengambang, dan sulit dipegang.
Perhatikanlah janji Kennedy di atas. Ia mengungkapkan Visinya begitu spesifik sehingga mudah diingat dan membawa semua staf fokus ke satu tujuan yang riil, jelas dan menembus batas keragu-raguan. Sama seperti yang diucapkan almarhum Steve Jobs:” An Apple at every desk” (Satu Apple pada setiap meja).
Lantas bandingkanlah dengan vision-vision statement berikut ini. Presiden SBY:”Terwujudnya Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur” Di lain berita saya membaca visinya sebagai berikut:”Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.” Saya tidak tahu persis mengapa keduanya berbeda.
Namun secara umum dapat dikatakan Visi para pemimpin masih belum spesifik dan sulit dibedakan. Lihatlah apa yang menjadi Visi Ibu Megawati: ”Gotong royong membangun kembali Indonesia raya yang berdaulat, bermartabat, adil, dan makmur.” Atau pasangan JK-Wiranto:” Indonesia yang adil, mandiri, dan bermartabat.” Susah ya membedakan Visi mereka! Jangan-jangan para pemimpin benar-benar belum paham arti pentingnya mengelola masa depan secara strategis melalui Visi – Misi.
Di dalam bisnis, Visi – Misi adalah hal yang biasa. Kalau usaha Anda sekedar UKM, Anda belum memerlukan visi-misi. Sasaran utama Anda adalah sekedar survive. Seingat saya, perusahaan saya yang mati sebelum berkembang adalah perusahaan yang dipersiapkan sungguh-sungguh dengan visi-misi yang sangat ideal. Namun namanya juga usaha kecil yang masih baru dimulai. Ia masih sangat lemah dan belum jelas betul mau kemana. Pernyataan Visi – Misi itu dibantu konsultan. Ini namanya dokter diobati dokter. Usaha saya yang maju adalah justru yang dibangun dengan kerja keras tanpa pernyataan tertulis tentang Visi – Misi. Sekarang, setelah berkembang barulah saya memikirkannya. Maklum saja, karyawan mulai banyak, dan para eksekutif perlu diarahkan pada kesatuan bertindak.
Saya lalu membuka-buka berbagai visi Misi yang telah dilakukan tokoh-tokoh besar. Uniknya, semakin besar, vision statement mereka semakin simpel.
Mudah Diingat
Sekarang lihatlah apa yang dinyatakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Mereka jelas mampu membedaan Visi dengan Misi. Disney misalnya cukup menyatakan visinya:“ To make everybody happy.” Canadian Cancer Society:” menciptakan dunia dengan tidak ada satupun warga Canada yang takut terhadap kanker.” Bill Gates: A computer on every desk”, sedangkan perusahaan-perusahaan (Microsoft) mengatakan :” Keajaiban software dengan kekuatan internet dengan piranti lintas dunia.” Atau Nokia:” Connecting people and very human technology.” Demikian pula Google: “ To develop a perfect search engine.”
Rumus-rumus Visi yang simple mudah diingat dan menggerakkan manusia. Andapun bisa membuat karyawan-karyawan Anda mudah menjalankan Visi Anda dengan kalimat-kalimat pernyataan Visi yang simpel. Saya punya banyak contoh vision statement perusahaan-perusahaan lokal, namun mohon maaf tidak muat saya tulis di kolom ini karena panjangnya minta ampun. Kalimat-kalimatnya tumpang-tindih, kelihatan pemimpin-pemimpin kita tidak artikulatif dan terperangkap menjelaskan usaha-usahanya yang banyak maunya.
Harap diingat vision statement yang baik mampu menjelaskan Visi pemimpin yang energizing, mudah diingat, realistik, dan membedakan Anda dari yang lain. Visi tidak bisa dipisahkan dari misi, tata nilai dan perilaku, serta action plan. Kalau setiap pemimpin memahami apa yang ia inginkan dan bisa menjelaskannya dengan baik, niscaya warganya akan mendukung dan rakyatnya sejahtera.
Rhenald kasali
Guru Besar Universitas Indonesia