Bunga Bangkai, Bukan Rafflesia Arnoldii

Jika ketika mendengar nama Bunga Bangkai, yang terlintas dalam pikiran Anda adalah Rafflesia arnoldii, Anda mungkin termasuk sebagian besar orang yang tidak mengetahui perbedaannya. Rafflesia arnoldii membutuhkan inang untuk tempat hidup sehingga belum bisa dibudidayakan sampai saat ini. Sebaliknya, bunga Bunga Bangkai tidak butuh inang dan dapat dibudidayakan, meskipun dengan tingkat kesulitan tertentu.

Bunga Bangkai (Amorphophallus) dapat tumbuh di tepi-tepi hutan dan belukar, bahkan jenis Paeoniifolius dapat ditemukan di pekarangan rumah. Biasanya bunga ini tumbuh di daerah yang teduh. Dengan demikian, Bunga Bangkai jenis Paeoniifolius bisa ditemukan di sembarang tempat, asalkan tanahnya tidak terlalu berair dan memiliki kandungan humus tinggi. Ada pula Bunga Bangkai jenis Titanum yang hidup di daerah hutan hujan basah. Bunganya besar sehingga tidak mungkin tumbuh di pekarangan rumah. Selain itu, karena ukurannya ‘raksasa’-nya itu, pertumbuhan jenis Titanum ini memakan waktu bertahun-tahun.

Rumah Perubahan juga memiliki beberapa jenis Bunga Bangkai yang didatangkan dari beberapa tempat, seperti Pulau Buru, Madiun, dan Bekasi. Saat ini Bunga Bangkai tersebut masih dalam masa vegetatif (dalam bentuk pohon), sehingga belum dapat ditentukan jenisnya. Menurut para ahli tumbuhan, semua jenis Amorphophallus memiliki bentuk yang sama pada masa vegetatif. Barulah pada saat berbunga nanti (disebut sebagai fase generatif), bisa dilihat perbedaan warna, bintik, serta morfologi putik dan benang sarinya.

Berikut adalah link beberapa artikel mengenai Bunga Bangkai
http://www.tubasmedia.com/berita/bunga-bangkai-titan-arum-mekar-di-swiss/
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2011/04/110424_corpseflowerswiss.shtml 

\"    \"

\"  \"

Sebarkan!!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *