Hari Minggu di Jakarta memang identik dengan car free day. Beberapa ruas jalur utama ditutup dari pukul 06:00 hingga pukul 11:00 WIB. Tapi hari Minggu yang ini berbeda. Ruas yang ditutup lebih banyak. Bahkan sampai ada rekayasa arus lalu lintas.
Ternyata, hari Minggu tanggal 27 Oktober 2019 sedang diselenggarakan Jakarta Marathon yang ketujuh. International event yang satu ini merupakan salah satu pertandingan maraton yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya oleh banyak pelari baik dari dalam maupun luar negeri. Total, melombakan empat kategori dari 5K, 10K, 21K, hingga full marathon yakni 42K.
Di antara 15.000 pelari yang ikut meramaikan Jakarta Marathon, ada satu peserta yang cukup unik. Natya Bestari namanya. Ia adalah alumni RKMENTEE (2017-2019) yang kini menjadi bagian dari keluarga besar Rumah Perubahan.
Gara-Gara Iseng ke Seoul Marathon
Keinginan untuk bisa ikut serta Jakarta Marathon dan mengambil kategori Full Marathon belum terlintas ketika ia pertama kali didaulat menjadi RKMENTEE (2017). Meskipun memang, sebelumnya Natya adalah seorang atlit, tetapi visi marathoner baru muncul di tahun keduanya RKMENTEE.
Dengan modal yang cukup nekat, ia mendaftarkan diri untuk mengikuti Seoul Marathon 2018 di kategori 10K. Sebagai salah satu ajang maraton internasional, Natya merasakan atmosfer kompetisi yang berbeda. Ia melihat bagaimana para pelari, khususnya perempuan, bisa kuat menyusuri rute. Ia pun menjadi tertantang begitu menyaksikan sendiri kalau di kategori Full Marathon, ada juga pelari perempuan yang berhasil menembus garis finis. Ya, 42 kilometer.
Dari situlah Natya bertekad bahwa suatu saat ia akan menjadi marathoner. Bisa berlari sepanjang 42K seperti yang ia lihat di Seoul.
Meskipun sudah punya goal yang sangat feasible, Natya masih bingung harus memulai darimana. Ia mencoba menggali langkah-langkah apa yang perlu dilakukan agar mimpinya menjadi marathoner tidak menjadi sekadar wacana saja.
Ekskalasi Diri Melalui RKMENTEE
Selama menjadi RKMENTEE di bawah bimbingan Prof. Rhenald Kasali, Natya kerap mendapatkan banyak tantangan. Semuanya menjadi bahan belajar. Misalnya saja ketika ia ditantang untuk memegang project Petualang Cilik, di situ ia belajar bagaimana mengatur waktu (time management) sebab, secara bersamaan, Natya juga memiliki tanggung jawab di divisi Consulting Rumah Perubahan.
Tidak berhenti sampai di situ saja. Natya juga pernah menjadi asisten Prof. Rhenald Kasali dan ikut berkeliling Indonesia untuk membantu Prof. Rhenald. Dari situ, Natya memahami bahwa mempercantik penampilan saja belum cukup. Ia pun belajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi hingga kompetensinya dengan banyak membaca buku.
Total selama dua tahun, Natya merasa bahwa ada perubahan yang cukup signifikan terhadap dirinya. Ia menjadi lebih percaya diri dan semakin mampu mengatur waktu dan emosi. Bahkan ketika ia sudah bukan lagi mejadi seorang RKMENTEE, hal-hal yang diajarkan oleh Prof. Rhenald Kasali masih melekat dan dipraktikkan olehnya hingga kini.
Visi yang Besar dan Kemenangan Jangka Pendek
Memasuki awal tahun 2019, Natya masih memiliki keinginan untuk menjadi marathoner. Diakui olehnya, ia masih saja kebingungan bagaimanakah ia harus memulai. Natya tidak ingin jatuh ke dalam stereotipe “anak muda hanya bisa berwacana.” Maka, ia harus bergerak.
Ia pun bergabung ke dalam salah satu komunitas lari yang ada di Jakarta. Bersama JBL Orange Squad, Natya berkomitmen untuk bisa menembus Jakarta Marathon 2019. Natya paham betul bahwa akan ada komitmen berupa latihan rutin, asupan gizi seimbang, dan waktu istirahat yang teratur. Di samping itu, Natya juga harus tetap profesional sebagai seorang Program Advisor di Rumah Perubahan. Di sini, self-discipline benar-benar diuji.
Di situlah Natya merasa bahwa tantangan yang diberikan Prof. Rhenald Kasali semasa ia menjadi RKMENTEE berguna: manajemen waktu dan emosi. Ia menjaga agar kedua kegiatan tersebut tidak saling bertabrakan. Deadline bisa selesai tepat waktu dan latihan bisa dilakukan sebagaimana jadwal yang sudah disepakati.
Total selama tujuh bulan Natya berlatih untuk mempersiapkan diri di Jakarta Marathon 2019. Jenuh, bosan, dan capek tentu menghampiri. Ia pun mengatasinya dengan kembali mengingat tujuan awalnya: membuktikan bahwa ia juga bisa maraton sepanjang 42K.
Hasilnya, Natya bisa menaklukan 42K Jakarta Marathon 2019 dengan total waktu 04:51:36. Sebuah pencapaian yang bermula dari menyaksikan Seoul Marathon 2018. Dan bagi Natya, menjadi RKMENTEE membantunya merealisasikan goal tersebut.
Ketika ditanya pelajaran paling berkesan apakah selama menjadi RKMENTEE yang membuatnya bisa menjadi marathoner, Natya pun menjawab, “Mimpimu yang setahun itu akan tercapai kalau kamu menuntaskan target harianmu.”